kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tripatra & Rekind menang lelang desain Tangguh


Kamis, 23 Oktober 2014 / 11:22 WIB
Tripatra & Rekind menang lelang desain Tangguh
ILUSTRASI. Simak unsur apa saja yang perlu ditambahkan untuk dekorasi ulang kamar tidur supaya makin modern


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Proyek pengembangan Train 3 liquified natural gas (LNG) di kilang gas Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, tampaknya bakal terus berjalan mulus. Pasalnya, BP sebagai operator kilang Tangguh sudah menentukan pemenang lelang untuk desain perencanaan dasar alias onshore Front End Engineering and Design (FEED) ke dua konsorsium.

Pemenang FEED Train 3 LNG Tangguh itu, pertama, konsorsium  PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Tripatra Engineering, PT Chiyoda International Indonesia, PT Saipem Indonesia, PT Suluh Ardhi Engineering dan Chiyoda Corporation Consortium. 

Konsorsium kedua adalah, PT Rekayasa Industri (Rekind), JGC Corporation, PT KBR Indonesia dan PT JGC Indonesia Consortium. Proyek Train III LNG Tangguh ini akan melanjutkan pembangunan dari dua kilang  LNG yang sudah ada di Tangguh, yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Nantinya, Train III akan menambah 3,8 juta ton kapasitas LNG per tahun sehingga total kapasitas keseluruhan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.

"Pemberian kontrak Onshore FEED menunjukkan perkembangan dari Proyek Ekspansi Tangguh yang bernilai US$ 12 miliar ini. Proyek Train III ini akan membawa manfaat besar, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan energi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia," ungkap Bob Dudley, BP Group Chief Executive, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/10).

Dudley bilang, Onshore FEED direncanakan berjalan selama 12 bulan dengan pekerjaan yang mencakup Train LNG baru, LNG jetty dan infrastruktur terkait. 

Sekretaris Perusahaan PT Rekayasa Industri, Wilka Osca menyatakan, pihaknya hanya memenangkan kontrak pembuatan desain proyek Train 3 Tangguh dan tidak termasuk kegiatan engineering, procurement and construction (EPC).

Meski demikian, ia enggan mengungkap besaran nilai proyek FEED Train III Tangguh ini. "Untuk nilainya silakan tanya langsung ke owner-nya ( BP)," ungkap dia ke KONTAN, Rabu (22/10). Pihaknya juga belum tahu, apakah nanti akan mendapatkan tender EPC juga.

Investor Relations PT Indika Energy Tbk, Retina Rosabai belum memberikan tanggapan soal ini. Panggilan dan pesan singkat KONTAN tak direspon. Indika adalah induk dari Tripatra Enggineering.

Belum ada rekomendasi

Sebelumnya KONTAN memberitakan pembiayaan  proyek Train III Tangguh ini dengan Trustee Borrowing Scheme (TBS) ini sempat menimbulkan polemik lantaran tidak dikenal dalam UU Migas. Alhasil, Komisi Pemberantasan Korupsi sampai meminta BP tidak memakai TBS dalam pembiayaan Train 3 Tangguh.

Kepala Subbagian Komunikasi dan Protokoler Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Zuldadi Rafli bilang, saat ini isu terkait TBS belum menjadi prioritas yang dapat menunda  pembangunan Train 3 Tangguh. Artinya proyek Train 3 Tangguh ini tetap bisa terus berjalan. "Sampai saat ini SKK Migas belum menerima respon dari menteri keuangan terkait TBS," jelas dia.

Soal rekomendasi KPK tersebut, SKK Migas tetap mendukung dan memakai rekomendasi KPK dalam menyelesaikan pembahasan soal skema TBS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×