kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,35   1,71   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawarkan kupon 7,50%, permintaan SBR007 diprediksi tinggi


Rabu, 10 Juli 2019 / 06:00 WIB
Tawarkan kupon 7,50%, permintaan SBR007 diprediksi tinggi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007 berpotensi kebanjiran permintaan dari investor ritel, kendati kupon yang ditetapkan oleh pemerintah turun menjadi 7,50%. Sebagai perbandingan, kupon SBR006 yang dirilis medio April lalu masih berada di level 7,95%.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengaku, tingkat kupon SBR007 sudah sesuai dengan prediksinya yang berada di kisaran 7,50%--7,70%.

Angka yang ditetapkan pemerintah pun sudah cukup wajar mengingat yield Surat Utang Negara (SUN), khususnya tenor 2 tahun yang setara dengan tenor SBR007 sudah turun cukup dalam.

Dikutip Bloomberg, yield SUN seri FR0034 yang bertenor 2 tahun berada di level 6,56% per Selasa (9/7).

“SBR007 masih menawarkan premium bagi para investor karena kuponnya lebih tinggi dari instrumen sejenis,” ujarnya.

Kupon SBR007 juga masih lebih baik suku bunga deposito. Mengutip Pusat Data Kontan, hingga Senin (8/7) lalu suku bunga deposito rata-rata untuk jangka 1 tahun berada di level 6,1%.

Risiko SBR007 pun terbilang rendah mengingat instrumen ini tidak diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga terhindar dari volatilitas harga. Di samping itu, pajak kupon SBR007 juga hanya 15% atau lebih rendah 5% dari pajak bunga deposito.

Dari situ, Ramdhan menilai, SBR007 dapat menjadi pilihan menarik bagi para investor ritel. Terlebih lagi, ekspektasi penurunan suku bunga acuan kian meningkat, sehingga investor belum tentu mendapatkan instrumen dengan kupon sebesar sekarang di masa mendatang.

Ramdhan juga memprediksi, ada kemungkinan SBR007 dapat terjual hingga kisaran Rp 4—5 triliun selama masa penawaran berlangsung pada 11—25 Juli nanti.

Nilai sebesar itu dianggap realistis jika berkaca pada kondisi pasar terkini yang membuat pemerintah mau tidak mau menurunkan tingkat kupon instrumen tersebut.

Belum lagi, masih ada risiko dari jenuhnya investor ritel untuk membeli SBN ritel. Ini mengingat instrumen tersebut hampir tiap bulan ditawarkan.

“Pemerintah sebenarnya tidak perlu banyak dana dari SBR007, karena tujuan utama penjualan instrumen ini lebih ke arah pendalaman pasar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×