kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satgas: Pasca second wave mobilitas meningkat, waspada lonjakan ketiga


Senin, 27 September 2021 / 16:21 WIB
Satgas: Pasca second wave mobilitas meningkat, waspada lonjakan ketiga


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan pandemi di Indonesia saat ini cukup terkendali. Hanya, di masa-masa seperti inilah, semua pihak harus menahan diri agar Indonesia tidak menghadapi lonjakan ketiga atau third wave kasus COVID-19. 

"Hal yang perlu diwaspadai adalah, dengan melandainya kasus COVID-19 saat ini pasca second wave, mobilitas penduduk cenderung mengalami peningkatan," kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, dikutip dari covid19.go.id. 

Dari pengalaman penanganan selama pandemi, kenaikan kasus terjadi sebagai dampak dari periode libur panjang. Juga, kenaikan kasus terjadi akibat peningkatan mobilitas masyarakat saat kasus melandai. 

Menurut Wiku, peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia terjadi mulai dari kenaikan yang tidak begitu signifikan hingga mengalami lonjakan pertama dan lonjakan kedua. 

Secara grafik kasus, terdapat jeda antara peningkatan mobilitas penduduk dengan kenaikan kasus. Pola ini menggambarkan mobilitas penduduk tinggi saat kasus belum meningkat. 

Baca Juga: Satgas: Vaksin tidak bisa jadi satu-satunya tameng, tetap disiplin protokol kesehatan

Begitu kasus meningkat, mobilitas langsung turun drastis karena ada penerapan kebijakan pembatasan. 

"Pola ini menunjukkan, pemerintah responsif dalam menurunkan lonjakan kasus dengan langsung menetapkan kebijakan terkait pembatasan mobilitas," ujar Wiku.

"Penurunan mobilitas saat kasus meningkat juga tidak terlepas dari kepatuhan masyarakat dalam menaati kebijakan pembatasan mobilitas yang ditetapkan oleh pemerintah," imbuhnya.

Jika mencermati pola tersebut, Wiku mengingatkan, bukan tidak mungkin kasus COVID-19 bisa kembali meningkat di kemudian hari sebagai dampak dari mobilitas yang meningkat saat ini. 

Terlebih, saat ini kegiatan sosial ekonomi masyarakat sudah mulai dibuka secara bertahap. Dan, kebijakan pembatasan pelonggaran mobilitas mungkin saja akan terus diterapkan.

"Meskipun saat ini pelonggaran mobilitas mulai diterapkan, dimohon kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam berkegiatan sehari-hari. Hindari kerumunan semaksimal mungkin di dalam rangka mempertahankan pelandaian kasus COVID-19," ungkap Wiku. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Kenali, ini 5 gejala umum COVID-19 yang bagi sudah dan tidak divaksinasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×