kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah berpeluang bergerak terbatas di tengah Rilis neraca dagang Maret


Minggu, 14 April 2019 / 14:08 WIB
Rupiah berpeluang bergerak terbatas di tengah Rilis neraca dagang Maret


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi bergerak dalam rentang yang terbatas terhadap dollar Amerika Serikat pada perdagangan Senin (14/4) besok.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, pergerakan rupiah akan sangat dipengaruhi oleh hasil data neraca perdagangan Indonesia periode Maret yang dirilis esok hari. Ia memperkirakan neraca dagang Indonesia akan kembali mengalami defisit.

Di samping itu, arah rupiah juga akan ditentukan oleh perkembangan lanjutan negosiasi dagang antara AS dan China. Kedua negara sebenarnya sudah menyepakati mayoritas butir perjanjian yang dirundingkan. Namun, para pelaku pasar masih menantikan beberapa detail perjanjian dagang dari kedua belah pihak.

Lebih lanjut, walau beberapa hari lalu Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,3% pada tahun ini, hal tersebut justru dapat memberi angin segar bagi rupiah.

Pasalnya, potensi perlambatan ekonomi global akan semakin memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserves akan menahan suku bunga acuan AS di tahun ini. “Risiko yang dihadapi rupiah akibat efek kebijakan moneter AS akan berkurang,” ujar David.

Dia memproyeksikan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.080—Rp 14.180 per dollar AS pada perdagangan besok.

Sebagai informasi, rupiah berhasil menguat 0,14% di pasar spot ke level Rp 14.120 per dollar AS pada Jumat (12/4). Sepanjang pekan lalu, kurs rupiah terapresiasi 0,09% terhadap dollar AS.

Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga mengalami penguatan tipis 0,02% ke level Rp 14.153 per dollar AS pada Jumat lalu. Adapun dalam sepekan, kurs rupiah di BI menguat 0,03%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×