kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Revitalisasi Stasiun Bekasi ditargetkan rampung akhir 2021


Senin, 19 April 2021 / 05:00 WIB
Revitalisasi Stasiun Bekasi ditargetkan rampung akhir 2021


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan revitalisasi Stasiun Bekasi yang termasuk ke dalam bagian dari proyek pembangunan rel dwi ganda atau double double track (DDT) Manggarai-Cikarang paket B akan selesai pada akhir tahun 2021.

Hingga saat ini perkembangan pengembangan Stasiun Bekasi sudah mencapai 77,84%. Dalam kesempatan tersebut Budi pun menegaskan, bahwa pemerintah tetap konsisten melakukan pembangunan meski di tengah pandemi Covid-19.

"Ditjen Perkeretaapian serta PT KAI secara konsisten melakukan pembangunan Jabodetabek untuk prasarana rel dwi ganda dan empat stasiun dengan dana lebih dari Rp 6 triliun. Artinya, kita memberikan perhatian yang luar biasa pada masyarakat di Jabodetabek," kata Budi dalam siaran pers, Minggu (18/4).

Selain Stasiun Bekasi, Ditjen Perkeretaapian juga tengah merevitalisasi Stasiun Manggarai, Jatinegara, dan Cikarang yang juga dapat melayani kereta api jarak jauh selain Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Budi menjelaskan, pembangunan rel dwi ganda dan revitalisasi stasiun ini dilakukan untuk mengoptimalkan perjalanan kereta jarak jauh.

Baca Juga: Cara dapat surat izin perjalanan atau SIKM saat larangan mudik Lebaran 2021

"Apa artinya DDT? artinya jalur kereta  keluar kota (jarak jauh) dan kereta dalam kota itu akan dipisahkan. Jadi akan ada 4 (empat) rel dari Manggarai hingga Cikarang. Dengan adanya pembangunan rel dan revitalisasi empat stasiun yaitu Jatinegara, Manggarai, Bekasi dan Cikarang, maka konsentrasi dari masyarakat bisa dilakukan dengan baik dan tidak bertumpuk di suatu tempat," kata Budi.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, dengan adanya pemisahan jalur kereta api jarak jauh dan KRL, akan membawa dampak positif bagi operasional KRL, yaitu memberikan waktu tunggu kedatangan antar kereta atau headway yang lebih baik, sehingga kapasitas kereta juga akan meningkat.

"Kalau sekarang itu, headway satu kereta dengan kereta yang lain adalah 10 menit, dan khusus ke arah Bekasi kapasitasnya bisa mencapai 200.000 orang. Dengan headway yang lebih singkat menjadi 5 menit, kapasitasnya akan meningkat menjadi 400.000 orang. Sehingga memungkinkan masyarakat Bekasi dan sekitarnya untuk menggunakan KRL ini sebagai moda utama," terang dia.

Baca Juga: Ada kesempatan angkut penumpang mudik Lebaran, pengusaha bus naikkan harga tiket

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×