kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,55   -16,97   -1.81%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rating baik, obligasi perbankan dilirik investor


Rabu, 12 Juli 2017 / 22:00 WIB
Rating baik, obligasi perbankan dilirik investor


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Prospek obligasi pemerintah diprediksi cerah. Desmon Silitonga, Fund Manager Capital Asset Management mengatakan, ramainya obligasi yang dikeluarkan perbankan akan menarik investor.

Penyebabnya, saat ini pasar obligasi korporasi memang banyak diisi oleh obligasi dari sektor keuangan seperti perbankan dan multifinance yang biasa memegang peringkat (rating) surat utang yang bagus. "Rating bagus implikasinya berpengaruh ke kupon yang jadi rendah dan rating tinggi keamanan obligasi juga terjamin dan investor tertarik pada obligasi dengan rating tinggi," kata Desmon.

Kondisi yang terjadi sekarang tren suku bunga turun, namun obligasi dari perbankan dengan rating triple A masih menawarkan kupon yang menarik di angka 8%. "Bila dibandingkan dengan deposito yang sekarang juga tren imbal hasilnya turun dan ada potongan pajak sebesar 20%, maka obligasi ini menarik," kata Desmon. Terlebih, kalau menyimpan dana di obligasi hanya terkena potongan pajak sebesar 15%, "Selisih 5% ini lumayan", kata Desmon.

Hingga awal semester II-2017 obligasi asal perbankan terserap baik oleh investor bahkan mengalami oversubscribe. "Minat investor terhadap obligasi perbankan apalagi dengan rating cukup bagus memang menarik, prospek positif," kata Desmon.

Namun, Desmon mengatakan obligasi korporasi tidak terlalu likuid dalam pasar sekunder. Menurut Desmon biasanya investor yang membeli obligasi korporasi hanya akan mengandalkan kupon yang didapat. "Trading obligasi korporasi agak sedikit repot kebanyakan investor hold to maturity," kata Desmon. Kalau pun diperdagangkan saat mendekati jatuh tempo dikhawatirkan harga obligasi menjadi sangat tinggi dan susah mencari pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×