Proyek LRT rampung sebelum Asian Games

August 19, 2016, 01.23 PM | Source: The Jakarta Post
Proyek LRT rampung sebelum Asian Games


JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan proyek kereta cepat ringan atau Light Rail Transit Palembang, Sumatera Selatan, selesai sebelum Asian Games 2018.

"Saya harapkan proyek ini bisa selesai tepat waktu. Saat Asian Games sudah selesai dan dapat melancarkan program pemerintah," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/8).

Menurut Budi dengan hadirnya LRT tersebut konektivitas mikro Kota Palembang menjadi baik.

"Dengan perkembangan Kota Palembang saat ini apalagi jika nantinya akan ada kegiatan-kegiatan tingkat dunia di sini pastilah perkembangan Kota Palembang makin pesat," ujarnya.

Saat Menhub Budi Karya meninjau zona I LRT Palembang, turut serta Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono, Kadishub Kominfo Sumatera Selatan Nasrun Umar, Dirut PT Waskita Karya (Persero) Abdul Kholik, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan LRT Palembang Jumardi.

Namun, dia mengatakan masih ada sejumlah permasalahan yang harus dihadapi, yaitu pembebasan lahan. "Apabila masalah tanah itu telah selesai proyek pembangunan LRT ini akan lebih cepat selesai," katanya.

Menurut dia, masyarakat Kota Palembang harusnya bangga dengan adanya proyek tersebut karena satu-satunya kota di luar Jakarta yang mendapat proyek LRT dari negara.

"Saya pikir progres ini sudah sesuai dengan rencana, secara pribadi saya apresiasi," katanya.

Budi menjelaskan ke depannya pembangunan kereta tersebut akan dikembangkan supaya tidak mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

"Namun bisa 'self development' dan 'self finance', sehingga selain memberikan pelayanan pada masyarakat kereta juga merupakan bisnis baru bagi kota-kota di Indonesia," katanya.

Sejalan dengan pembangunan LRT, dia mengatakan kepada Gubernur Sulsel untuk menawarkan investasi kepada para investor pengembang perumahan agar diberikan aksesibilitas menginvestasikan angkutan "feeder" atau pengumpan pada satu titik yang dapat menjadi kota baru atau pada kota yang belum terlalu ramai.

"Satu kota kalau sudah diberikan aksesibiltas 'feeder' ini pasti 'value-nya' naik. Tinggal kita pikirkan di mana lokasi titik yang akan menjadi kota baru tersebut," katanya.

Editor: Yudho Winarto

Latest News