kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek properti di Bintaro kian bersinar


Rabu, 31 Januari 2018 / 23:22 WIB
Prospek properti di Bintaro kian bersinar
ILUSTRASI. Toping Off Tower Breeze Apartemen Bintaro Plaza


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis properti di kawasan Bintaro semakin tumbuh. Maklum, kawasan itu bertetangga dengan kawasan yang sudah cukup matang seperti di Serpong seperti BSD City dan juga memiliki akses transportasi yang baik.

Salah satu pengembang besar yang menguasai Bintaro adalah PT Jaya Real Property Tbk (JRPT). Pengembang menguasai lahan sekitar 1.700 hektare (ha) di sana yang dikembangkan menjadi kawasan bertajuk Bintaro Jaya dan sekitar 1.300 ha d iantaranya sudah dikembangkan.

Perusahaan ini masih memiliki lahan sekitar 400 ha lagi untuk dikembangkan. Seluas 29 ha akan dikembangkan menjadi Central Businese District (CBD) yang dinamakan Bintaro Plaza Residences. Di sana, rencananya akan dibangun proyek high rise building sebanyak 21 tower yang terdiri apartemen, area komersial dan mall.

Muhammad Fadhil, Direktur Kondominium Jaya Real Property mengatakan, perkembangan kawasan properti di Bintaro Jaya sangat pesat. Pasar properti di sana, terutama untuk kawasan Bintaro Plaza Residence cukup berkembang karena didukung oleh akses transportasi yang memadai dan dilengkapi dengan fasilitas komersial dan fasilitas umum yang cukup lengkap.

"Perkembangan Bintaro maju pesat. Sebagai Developer kami berusaha untuk menyajikan hunian maupun komersial yang dibutuhkan konsumen. Kawasan kami memiliki kelebihan karena dihimpit oleh jalan tol dan kawasan CBDnya mudah diakses dari dua stasiun KRL, " kata Fadhil, Rabu (30/1).

Saat ini, JRPT sedang fokus mengembangkan proyek Bintaro Plaza Residences. Sudah ada dua tower apartemen yang dikembangkan perusahaan di kawasan ini. Tower pertama bertajuk Altiz yang diluncurkan pada 2013 sudah beroperasi. Sedangkan Tower kedua bertajuk Breeze dengan kapasitas 930 unit diluncurkan pada tahun 2015 dan pembangunannya telah memasuki topping off alias tutup atas.

Tonny Prasetyo, Pimpinan Unit Bintaro Plaza Residences mengatakan, hingga saat ini unit dari tower Breeze yang terjual sudah mencapai 75% dengan nilai marketing sales Rp 450 miliar. Proyek tersebut ditargetkan akan serah terima ke konsumen pada kuartal I-2019.

Menurutnya, investasi properti di Bintaro sangat menarik. Pasalnya, perkembangan harga yang terjadi cukup bagus. "Saat kami luncurkan Tower Breeze ini harganya hanya Rp 411 juta per unit, dan sekarang harga termurah sudah mencapai Rp 540 juta. Artinya sudah ada kenaikan harga 30% sejak diluncurkan, " kata Tonny.

Sementara apartemen tower Altiz, lanjut Tonny, sudah mengalami kenaikan 40% dalam empat tahun terakhir. Oleh karena itu Jaya Real Property memperkirakan harga apartemen di Tower Breeze akan mengalami kenaikan 40% pada akhir tahun 2018 ini terhitung sejak diluncurkan.

"Tidak hanya dari pasar jual yang juga naik, pasar sewa juga cukup bagus. dari tower yang sudah beroperasi, harga sewanya mencapai 10% dari harga beli dan okupansinya juga cukup baik. Padahal dulu kami perkirakan harga sewa hanya 5%-6%." tambah Tonny.

Dengan potensi pasar yang cukup bagus, JRPT optimistis, tower Breeze akan terjual 90% tahun ini. Sementara total target penjualan dari seluruh tower tersebut ditargetkan akan mencapai Rp 700 miliar.

Setelah penjualan tower kedua ini ranpung, JRPT berencana akan meluncurkan tower ketiga tahun depan. "Paling lambat kami akan luncurkan tower ketiga pada kuartal II-2019," ujarnya.

Pengembang lain yang juga akan ekspansi ke Bintaro adalah Trans Property. Perusahaan ini akan mengembangkan kawasan terpadu bertajuk Trans Park di lahan seluas sekitar 4 ha-5 ha di sana tahun ini.

Sebelumnya, Chairal Tanjung, CEO Trans Property mengatakan, pihaknya tertarik melakukan pengembangan di Bintaro karena memang kawasannya sudah berkembang dan didukung dengan akses transportasi yang baik. "Pengembangan proyek itu diperkirakan akan memakan investasi sekitar Rp 3 triliun," ujarnya.

Sementara pengembang lain yang ingin ekspansi ke Bintaro adalah PT Synthesis Development. Pengembang ini akan meluncurkan proyek bertajuk Kalingga City di kawasan tersebut di lahan seluas 4,7 ha.

Manggala Wicaksono, Manager Pengembangan Bisnis Synthesis Development mengatakan, pihaknya akan membangun 192 unit rumah tapak di Kalingga City dan tiga tower apartemen low rise serta dilengkapi dengan sarana komersial. "Ini kami kembangkan bekerja sama dengan pemilik lahan. Rencananya akan diluncurkan Agustus 2018," katanya.

Sementara Hartono Sarwono, ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) melihat bisnis properti di Bintaro akan terus berkembang karena berbatasan dengan kawasan yang matang di Serpong. "Apalagi di sana, ada kawasan Bintaro Jaya yang sudah dikembangkan dan sudah cukup mature. Ini akan membuat properti di sana akan semakin menarik, " ujarnya.

Hartono memperkirakan, harga properti di Bintaro baik primer maupun sekunder akan terus naik. Hanya saja, dia tidak bisa menjelaskan secara spesifik pertumbuhan harga properti di Bintaro saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×