kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PMN untuk PLN menyusut, target listrik desa bisa tertunda


Senin, 24 September 2018 / 19:34 WIB
PMN untuk PLN menyusut, target listrik desa bisa tertunda
ILUSTRASI. Pemeliharaan jaringan listrik


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target kelistrikan untuk wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) tahun depan bisa mengalami perubahan. Bahkan, dengan anggaran listrik desa (lisdes) yang mengalami penyusutan, tak menutup kemungkinan target tersebut bisa mundur ke tahun 2020.

Hal itu lantaran adanya penyusutan Peneyrtaan Modal Negara (PMN) Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari usulan Rp 10 triliun, menjadi hanya disepakati sebesar Rp 6,5 triliun oleh DPR-RI. 

Padahal, menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andy N. Sommeng, porsi rencana penganggaran lisdes semula sangat bergantung pada usulan PMN PLN tersebut.

Meniliok usulan PMN PLN yang disampaikan dalam nota keuangan beserta RAPBN 2019, disebutkan bahwa rencana peruntukan Rp. 10 triliun yang diusulkan itu akan dialokasikan untuk sejumlah program kelsitrikan. 

Terutama program listrik perdesaan, transmisi dan gardu induk, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan rasio elekterifikasi pada tahun 2019.

Dari jumlah tersebut, awalnya lisdes dianggarkan hingga Rp 8,5 triliun. Sedangkanm Rp 1,5 triliun untuk transmisi dan gardu. "Jadinya Rp. 5,9 triliun, sehingga kemungkinan daerah bisa ditunda jadi 2020," ungkap Andy di Kantor Kementerian ESDM, Senin (24/9).

Dengan penyusutan itu, artinya perlu ada perhitungan ulang soal lisdes dan elektrifikasi untuk daerah 3T. "Masih ada lisdes yang masih belum sampai 92%, seeprti di daerah timur," imbuh Andy.

Sayang, Andy tak merinci detail jumlah desa yang telah atau akan menjadi target dari program lisdes ini. Hanya saja, soal elektrifikasi, Menteri ESDM Ignatius Jonan sempat mengungkapkan bahwa target rasio elektrifikasi pada tahun 2019 sebesar 99,9%. Sedangkan untuk outlook tahun ini nrasio elektrifikasi dipatok pada 97,5%.

Terkait dengan penyusutan PMN PLN dari nilai yang diusulkan, sebelumnya, Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Supangkat Iwan Santoso menyebut, jumlah PMN yang minim akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan PLN untuk tahun depan. Apalagi jika pendanaan yang berasal dari pinjaman lebih besar porsinya dari pendanaan internal.

“Sepanjang pendanaan internal PLN terbatas, mau profit, kena harga batubara, mau profit kena nilai tukar. Nah, dana internbal dari mana? dari profit tidak tercapai, karena banyak hal di luar kendali. Harapan kami PMN karena langsung bisa masuk,” kata Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×