kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petani go digital


Senin, 24 September 2018 / 14:02 WIB
Petani go digital


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan "Program Petani Go Online". Dengan demikian, Petani dapat merasakan efek positif kemajuan teknologi informasi. Program ini adalah kerjasama antara Kominfo dan pengembang aplikasi pertanian 8villages. Adanya Petani Go Online diharapkan membuka pemikiran dan mengubah perilaku petani.

Tugas seorang penyuluh yang menjelaskan aplikasi ini harus bisa meyakinkan apa keuntungan dan manfaat aplikasi ini. Karena petani hanya memikirkan bagaimana mendapat benih dan pupuk dengan harga murah serta menjualnya di harga tinggi ketika panen.

Petani yang dapat menggunakan program ini adalah mereka yang sudah terdaftar sebagai penerima kartu tani. Aplikasi Petani Go Online adalah sarana petani untuk mendapatkan informasi mengenai kepastian harga bahan baku dan harga penjualan hasil pertanian. Fasilitas di aplikasi ini meliputi marketplace pertanian nasional, penyuluhan pertanian online dan informasi pengendalian stok. Semua fasilitas itu mendukung dan melayani petani selama 24 jam.

Pada aplikasi penyuluhan pertanian online terdapat kisah sukses petani yang memulai dan berhasil memakai aplikasi ini. Dengan contoh itu, maka petani akan memulai mencoba dan melakukan sesuai instruksi dari penyuluhan tersebut.

Sedangkan aplikasi informasi pengendalian stok digunakan untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok. Melalui aplikasi ini, petani dapat melaporkan persoalan seputar pertanian, misalnya tanaman rusak lalu difoto kemudian dilaporkan. Secara langsung, para ahli pertanian akan menjawab keluhan petani tersebut.

Aplikasi dapat berjalan jika ada ekosistem yang mendukung peningkatan produksi pertanian. Ekosistem terdiri dari petani pemegang kartu tani dan multi-stakeholders (sejumlah pemangku kepentingan seperti pemerintah, asosiasi dan industri). Aplikasi ini dapat meningkatkan pendapatan petani dengan memotong jalur distribusi. Jika aplikasi ini dimanfaatkan secara efektif akan memotong jalur tengkulak (selama ini tengkulak hanya menghargai hasil pertanian sebatas harga pupuk dan benih).

Dengan demikian, harga yang didapat petani akan lebih baik melalui aplikasi dibandingkan melalui tengkulak. Diharapkan aplikasi go online dapat meningkatkan sektor pertanian dari hulu ke hilir serta dapat menyelesaikan masalah pertanian.

Hasil pertanian yang dapat dijual petani melalui aplikasi ini selain produk jadi, juga produk olahan atau produk tani mentahan. Harga yang mereka dapatkan pun sesuai harga pokok ditambah jerih payah yang dikeluarkan. Produk yang diutamakan adalah produk lokal sebagai bahan baku industri primer, sekunder dan tersier.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penerapan aplikasi ini adalah infrastruktur, karena daerah pertanian mayoritas di pegunungan. Contohnya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kominfo bekerjasama dengan pihak provider jaringan seperti Telkomsel, Indosat dan 3 (Tri) dalam proses pemasangan jaringan di 248 desa, yang pengerjaannya sudah mencapai 40%. Tak hanya di Kabupaten Batang, tetapi juga di daerah lain sampai pelosok desa secara bertahap akan dibangun tower dari penyedia infrastruktur jaringan.

Dikhawatirkan jika jaringan di aplikasi berjalan lambat membuat penjual dan pembeli malas menggunakannya. Apabila jaringan berjalan cepat, maka penjual dan pembeli merasa puas dan kembali menggunakan aplikasi tersebut.

Manfaat lain dari aplikasi ini adalah memperluas akses pasar dan layanan keuangan di kalangan petani. Karena penjualan dan pembelian secara online, maka pembeli berasal dari berbagai daerah.

Di layanan keuangan, ketika petani harus membeli bahan baku seperti pupuk dan benih melalui online, maka pembayaran secara cashless. Begitu juga ketika petani menjual produknya, pembeli akan membayar secara cashless yaitu transfer antar-rekening.

Secara tidak langsung, aplikasi ini mengajarkan bagaimana petani mendapatkan akses ke layanan keuangan. Akses itu memperluas kesempatan petani untuk lebih memanfaatkan fasilitas lain yang diberikan pemerintah melalui perbankan.

Apabila tabungan sudah mencukupi untuk mendapatkan kredit, petani dapat meminjam dengan bunga subsidi. Kehadiran aplikasi marketplace untuk petani dapat pula dimanfaatkan perbankan dengan membuat produk yang sesuai dengan karakter petani.•

Elisabeth Carolina
Analis Bank Mandiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×