kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perum Bulog siap gelontorkan stok beras untuk stabilisasi harga hingga Desember


Senin, 24 Juni 2019 / 20:08 WIB
Perum Bulog siap gelontorkan stok beras untuk stabilisasi harga hingga Desember


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog berjanji akan terus menggelontorkan stok beras hingga akhir tahun 2019. Hal itu dilakukan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Sebelumnya program KPSH berakhir pada 31 Mei 2019 lalu.

"Diperpanjang hari ini sampai Desember, jalan terus," ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (24/6).

Hingga 31 Mei lalu, Bulog telah menyalurkan beras sebesar 225.000 ton untuk KPSH ditambah 2.000 ton penyaluran untuk daerah bencana. Hingga akhir tahun ditargetkan Bulog untuk menggelontorkan beras sebanyak 1,48 juta ton.

Angka tersebut merupakan angka yang besar untuk dicapai. Mengingat jumlah beras yang dapat disalurkan oleh Bulog terbesar hanya 554.000 ton dalam satu tahun. "Target kan boleh saja, kalau tidak habis kita jual ke pasar umum," terang Tri.

Tri optimis angka tersebut dapat dicapai oleh Bulog. Pasalnya harga akan mulai menunjukkan kenaikan pada bulan Agustus hingga akhir tahun dan kembali turun di bulan Februari.

Selain itu, tahun ini pun diperkirakan akan terjadi kemarau kering. Oleh karena itu program KPSH akan menjadi langkah antisipasi dalam menjaga harga beras.

Provinsi yang bukan merupakan produsen beras menjadi tujuan penjualan Bulog. Pasalnya stok di provinsi tersebut akan menurun bila produksi menurun. Sebagai informasi, Tri bilang saat ini stok Bulog mencapai lebih dari 2 juta ton. Stok tersebut akan digelontorkan terus hingga akhir tahun.

Pada tahun 2020, Bulog akan kehilangan satu program untuk menyalurkan stok beras miliknya. Program beras sejahtera (Rastra) yang sebelumnya menggunakan beras Bulog akan digantikan dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Beras yang digunakan untuk BPNT pun terbuka untuk seluruh produsen beras. Sehingga Bulog harus bersaing dengan produsen beras swasta dalam menyalurkan beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×