kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekonomi kuartal II perlu ditopang investasi yang tingkatkan produktivitas


Rabu, 21 April 2021 / 16:53 WIB
Pertumbuhan ekonomi kuartal II perlu ditopang investasi yang tingkatkan produktivitas
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi kuartal II perlu ditopang investasi yang tingkatkan produktivitas


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo berharap kuartal II 2021 ekonomi bisa terakselerasi hingga tumbuh 7% year on year (yoy). Sehingga memberikan efek positif di kuartal ketiga dan keempat. Harapannya sepanjang 2021 pertumbuhan ekonomi mampu mencapai 5% yoy.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kemarin (20/4) menyampaikan pihaknya merevisi pertumbuhan ekonomi 2021 menjadi kisaran 4,1% sampai 5,1%.  Ini adalah revisi yang kedua, setelah sebelumnya dibuat revisi 4,3%-5,3%, dari target awal 4,8%- 5,8%.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Ajib Hamdani mengatakan proyeksi, adalah sebuah konsideran yang akan dipakai untuk membuat kebijakan-kebijakan yang executable

Dus, diperlukan arah dan orientasi yang sinkron dari seluruh stakeholders dan pembuat kebijakan, sehingga terjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi di lapangan. 

Baca Juga: Terdampak pandemi, pendapatan premi Prudential turun 5% pada 2020

Menurutnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus ditopang oleh investasi yang dapat meningkatkan produktivitas. Dia bilang sudah sangat presisi ketika presiden memberikan arahan dan orientasi kemudahan investasi, dengan kemudahan regulasi dan penguatan infrastruktur penunjangnya, termasuk membentuk Kementerian Investasi.

Oleh karena itu, Ajib mengatakan Bank Indonesia perlu terus memberikan dorongan agar dunia usaha juga bisa terus bergerak dengan membuat kebijakan-kebijakan moneter yang pro dengan pertumbuhan ekonomi, mempermudah mengalirnya likuiditas di masyarakat dan menjaga stabilitas kesehatan sistem keuangan di Indonesia. 

“Pemerintah dan Bank Indonesia, harus mempunyai arah dan tone yang sama, sehingga bisa menjadi pijakan regulasi yang searah, menuju perbaikan pertumbuhan ekonomi. Bukan membuat ambigu dan disorientasi pemulihan ekonomi,” kata Ajib, Rabu (21/4).

Selanjutnya: Dorong makin banyak wirausaha, Kadin bakal genjot pelatihan vokasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×