kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina-Aramco akan teken amendemen JVDA


Rabu, 06 Desember 2017 / 20:14 WIB
Pertamina-Aramco akan teken amendemen JVDA


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco akan kembali melakukan penandatanganan Join Venture Development Agreement (JVDA). Rencananya penandatanganan amendemen JVDA ini akan dilakukan pada akhir tahun 2017. Ini dilakukan sebelum membentuk perusahaan patungan alias Joint Venture Company (JVCo).

Sebelumnya pada akhir tahun lalu, Pertamina dan Aramco memang sudah melakukan JVDA. Namun kedua perusahaan ini belum bisa membentuk JVCo setelah setahun berjalan.

Pertamina dan Aramco menginginkan pembentukan JVCo dilakukan setelah dilakukan engineering package pada tahun depan. Setelah itu akan keluar hasil final investment decision (FID).

Jika hasil FID positif, maka proyek Kilang Cilacap masih layak untuk diteruskan ke tahap konstruksi. "Pembentukan JV nanti setelah final investment decision," ujar Ardhy N. Mokobombang, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina pada Rabu (6/12).

Makanya tidak heran jika Pertamina dan Aramco perlu kembali melakukan penandatanganan JVDA akan pekerjaan engineering packaged seperti Front End Engineering Design (FEED) bisa segera dilakukan.

"Yang sekarang adalah amendemen JVDA agar penyusunan engineering package FEED bisa dilaksanakan oleh Pertamina dan Aramco tanpa pembentukan JVCo," ujar Ardhy.

Biarpun akan melakukan amendemen JVDA, namun Ardhy memastikan tidak akan ada perubahan kepemilikan saham untuk pengembangan Kilang Cilacap. Pertamina akan tetap memiliki saham 55% dan Saudi Aramco memegang saham sebesar 45%.

Seperti diketahui, proyek Kilang Cilacap merupakan salah satu bagian dari Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina dan kapasitasnya direncanakan akan ditambah menjadi 400.000 barel per hari dan dirancang untuk memproses minyak mentah dari Arab yang disediakan oleh Saudi Aramco. Hal ini juga akan menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi Euro V, petrokimia dasar (basic petrochemical), dan Group II Base Oil untuk pelumas.

Selain untuk memenuhi meningkatnya permintaan bahan bakar, kemitraan antara Pertamina dan Saudi Aramco akan meningkatkan daya saing kilang-kilang di Indonesia dan berkontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan energi. Sampai saat ini Pertamina dan Aramco sudah menyelesaikan Feasibility Study untuk Kilang Cilacap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×