kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamedika buka layanan digital yang memungkinkan dokter ke rumah


Selasa, 23 Oktober 2018 / 21:47 WIB
Pertamedika buka layanan digital yang memungkinkan dokter ke rumah
ILUSTRASI. Pertamedika


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemajuan teknologi terus menggoda perusaaan untuk meningkatkan kinerja melalui digital. Salah satunya PT Pertamedika Indonesia Healtcare Corporation (IHC) yang meluncurkan beberapa layanan digital.

Dani Amrul Ichdan, Direktur Utama Pertamedika menyebutkan bahwa saat ini banyak orang yang alami sakit ringan tidak mau untuk ke rumah sakit. "Makanya bertepatan dengan ulang tahun ini, kami launching supply chain management, Home Healthcare (HCC)," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/10).

Untuk supply chan management ia harapkan semua unit usaha bisa bersinergi ke dalam satu sistem yang terkontrol. Mulai dari persediaan, PO, harga, dan kepatuhan dokter untuk mengikuti standar obat. Langkah ini bisa meningkatkan efisiensi supply chain obat perusahaan.

Adapun untuk layanan HCC, ia akan jemput bola. Lantaran banyak orang yang sakit yang enggan pergi ke rumahsakit. Dengan layanan tersebut, masyarakat dapat memanggil dokter bertandang ke rumah.

Aksi lainnya, Pertamedika melakukan penandatanganan populasi dengan BNI, BNI Life, BPJS, dan Admedika dengan layanan Go Live. Ia menjelaskan melalui penandatangan populasi tersebut memungkinkan perusahaan meningkatkan kunjungan ke rumah sakitnya.

"Populasi karyawan BNI itu 27.000, belum lagi ditambah keluarganya. Nah, ini yang masuk menjadi populasi captive active. Namun, kami belum tau akan meningkatkan pendapatan berapa karena belum berobat," jelasnya.

Walaupun begitu, ia bilang melalui layanan digital akan memberikan kontribusi sebesar 10%-15%. Adapun per September ini, Dani menyebutkan pendapatan perusahaan sebesar Rp 1,3 triliun. "Sedangkan, dalam roadmap yang telah ditetapkannya, pada 2019 diharapkan mampu meraih Rp 2 triliun," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×