kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaiki kualitas, nilai ekspor teh Indonesia merangkak naik


Kamis, 08 Februari 2018 / 19:54 WIB
Perbaiki kualitas, nilai ekspor teh Indonesia merangkak naik
ILUSTRASI. PERKEBUNAN TEH GOALPARA PTPN VIII


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terus meningkatkan kualitas produksi teh dalam negeri guna menggenjot ekspor. Asal tahu saja, ekspor teh Indonesia turun hingga 20,93 selama lima tahun terakhir hingga 2016.

Namun, pada tahun 2017, nilai ekspor teh Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,69% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Periode Januari hingga November 2017 mengalami kenaikan nilai ekspor 2,69% dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Direktur Pengamanan Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Ditjen Daglu), Kementerian Perdagangan (Kemdag), Pradnyawati kepada KONTAN, Kamis (8/2).

Selain kenaikan dalam nilai ekspor, volume ekspor teh Indonesia pun mengalami kenaikan sebesar 14,46%. Pradnyawati bilang kenaikan tersebut didorong oleh perbaikan sistem produksi teh Indonesia sehingga dapat memenuhi standar anthraquinone (AQ) yang diterapkan Uni Eropa (UE).

Perbaikan produksi juga diakui oleh Sekretaris Umum Dewan Teh Indonesia (Sekum DTI), Agus Supriadi. Saat ini, sebagian produk teh Indonesia sudah dapat memasuki pasar UE.

Selain kembali melakukan ekspor ke UE, Agus bilang teh Indonesia harus melihat pasar baru yang potensial. Negara di Asia Selatan diakui memiliki potensi pasar teh yang besar.

"Jangan diabaikan pasar yang dekat seperti Asia Selatan, Pakistan, Afganistan, karena mereka konsumen teh yang besar," terang Agus.

Selain potensi pasar yang besar, negara Asia Selatan pun memiliki harga teh yang lebih tinggi dibandingkan UE. Harga teh ke Pakistan bisa mencapai US$ 3,5 per kilogram (kg). Sementara harga teh ke UE masih sekitar US$ 1,8 per kg.

Tahun 2017 lalu Indonesia telah memasuki pasar negara Asia Selatan seperti Pakistan. Agus bilang, ekspor teh Indonesia ke Pakistan mencapai 10.000 ton.

Daya saing teh Indonesia pun lebih tinggi mengingat telah terdapat perjanjian dagang antara Indonesia dengan Pakistan sehingga dapat menghilangkan bea masuk teh Indonesia. "Kita sudah mendapatkan keringanan bea masuk ke Pakistan tidak setinggi seperti dari negara lain," jelas Agus.

Guna meningkatkan ekspor teh ke Asia Selatan, Agus berencana mengadakan pameran dengan bantuan Kemdag. Selain membuka pasar baru, produsen pun diminta untuk meningkatkan kualitas guna menjaga pasar lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×