kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyewaan kendaraan listrik semakin ramai


Jumat, 28 Juni 2019 / 18:28 WIB
Penyewaan kendaraan listrik semakin ramai


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Fransiska Firlana

KONTAN.CO.ID - Bisnis transportasi darat kian berkembang. Setelah marak dengan layanan transportasi online berupa sepeda motor dan mobil, kini hadir layanan sewa transportasi lewat aplikasi berupa kendaraan bertenaga listrik, baik itu skuter ataupun sepeda.

Salah satunya Migo e-Bike, layanan sewa sepeda listrik. Tahun 2017, Migo e-Bike hadir di Surabaya, Jawa Timur. Akhir tahun 2018 lalu, Migo juga hadir di Jakarta.

Belum lama ini, tepatnya Mei lalu, Grab juga masuk dalam bisnis ini. Melalui GrabWheels, Grab menghadirkan layanan penyewaan skuter listrik lewat aplikasi.

Beberapa bulan sebelumnya, pada Maret 2019, PT Triangle Motorindo (Viar) juga merilis bisnis penyewaan skuter listrik lewat aplikasi. Sebelumnya hanya sewa biasa saja, tapi sekarang mulai dikembangkan penyewaannya melalui aplikasi, ujar Deden Gunawan, Corporate Manager PT Triangle Motorindo. Viar menamai bisnis penyewaan skuter listrik berbasis aplikasi ini Vrent.

Saat ini, Vrent baru memiliki 16 titik penyewaan di Jakarta. Jumlahnya akan terus ditambah sesuai permintaan. Lokasi-lokasinya berada di perkantoran, dekat pusat perbelanjaan, dan stasiun kereta. Layanan ini efektif untuk mereka yang punya aktivitas di area yang memang punya jarak tempuh yang nanggung, ujar Deden.

Misalnya, bagi pengguna yang biasa menggunakan MRT atau Commuter Line saat berangkat kerja, mereka bisa melanjutkan perjalanan selanjutnya ke kantor dengan sewa skuter listrik. Atau bagi mereka yang punya aktivitas di kawasan perkantoran seperti SCBD Sudirman, tentu transportasi semacam ini akan lebih cocok.

Makin banyak stasiun

Ridzki Kramadibrata, President Grab Indonesia mengungkapkan, kehadiran GrabWheels sebagai solusi moda transportasi jarak dekat yang mudah digunakan dan menyenangkan. Pengguna GrabWheels dapat menggunakan skuter elektrik ini untuk perjalanan jarak dekat (last mile) dan dalam area yang ditentukan.

Saat ini, layanan GrabWheel baru tersedia di BSD City dan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Siapa pun yang bisa naik sepeda bisa menggunakan GrabWheels, kata Ridzki.

Sejak diujicobakan di BSD City pada Mei lalu, klaim Ridzki, respon konsumen sangat positif. Makanya, sebulan kemudian, GrabWheels diujicobakan di Bandara Soekarno Hatta. Oleh karena itu, kami optimistis bahwa layanan GrabWheels bisa menjadi solusi moda transportasi personal untuk perjalanan jarak dekat, ujar Ridzki.

Dengan kehadiran beberapa pemain itu, tentu pasar bisnis sewa kendaraan listrik berbasis aplikasi ini semakin tren. Tak hanya di perkantoran, moda transportasi ini juga cocok dikembangkan di area pariwisata, seperti Bali, ujar Deden.

Sepeda dan skuter listrik memang tidak memerlukan suratsurat kendaraan. Namun, lantaran berupa motor listrik, imbuh Deden, kendaraan yang disewakan Vrent memiliki STNK dan aman dipakai di jalan raya.

Karena pemain bisnis penyewaan kendaraan listrik berbasis aplikasi ini masih terbatas, lokasi stasiunnya pun terbatas. Deden berharap bakal semakin banyak perkantoran atau pusat perbelanjaan yang menyediakan stasiun pengisian bahan bakar listrik atau charging station.

Selain persoalan charging station yang masih terbatas, tantangan lainnya adalah masalah habit atau kebiasaan masyarakat kita. Menurut Deden, masyarakat Indonesia belum familiar dengan kendaraan berteknologi listrik. Namun ia yakin, seiring tren global kendaraan listrik, masyarakat kita lambat laun akan mengikuti. Yang jelas, kian banyak station e-bike tentu akan mendorong pengguna untuk memanfaatkannya.

Lantas bagaimana para pelaku penyewaan kendaraan listrik ini membuka layanannya? Berikut ini ulasannya.

GrabWheels

GrabWheels adalah personal mobility device yang point-to-point, alias hanya bisa diambil dan dikembalikan ke beberapa titik tertentu. Bentuk modanya seperti otopet (skuter).

Saat ini calon pengguna GrabWheel baru bisa menikmati layanan ini di dua lokasi, yakni di BSD City dan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Area parkir GrabWheels tersebar di kedua area tersebut.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna dapat melakukan unlock skuter listrik dengan menggunakan aplikasi GrabWheels Beta yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Setelah selesai melakukan perjalanan, pengguna akan diarahkan untuk mengembalikan skuter elektrik di area parkir terdekat. Pengguna kemudian melakukan ends trip dan kembali mengunci (lock) skuter elektrik dengan memindai QR Code khusus yang ada di area parkir tersebut.

Pada masa uji coba ini, penggunaan GrabWheels tidak dipungut biaya, ujar Ridzki. Tarif normal GrabWheels di bandara adalah Rp 5.000 per 30 menit.

Grab masih enggan menyebutkan berapa banyak konsumen sudah memanfaatkan GrabWheels ini. Selain itu, mereka juga masih enggan merinci berapa banyak unit skuter yang sudah dipakai saat ini. Yang pasti, menurut Ridzki, jumlah skuter listrik akan terus bertambah sesuai dengan permintaan pasar.

Vrent

Berbeda dengan GrabWheels yang kendaraannya berupa skuter dengan bentuk seperti otopet, bentuk kendaraan Vrent ini layaknya sepeda motor.

Untuk menikmati layanan Vrent, konsumen bisa langsung menuju station terdekat. Sebelumnya, konsumen harus sudah mengunduh aplikasi Vrent atau Gowes. Di aplikasi itu, lakukan registrasi dan verifikasi dengan melampirkan SIM. Lalu Anda bisa top up saldo melalui m-banking atau secara tunai di stasiun Vrent.

Setelah masuk pada aplikasi Vrent, lalu start rent dan scan QR code di smartphone admin Vrent untuk memulai memanfaatkan. Hidupkan kendaraan dengan scan QR motor, gunakan tombol engine off jika ingin mematikan motor. Stop rent untuk menghentikan penyewaan motor dan menunjukkan QR code di smartphone ke admin Vrent.

Motor listrik Viar memiliki kecepatan maksimal 60 kilometer/jam. Kendaraan ini dapat menempuh jarak sejauh 60 kilometer pula dalam keadaan baterai penuh. Biaya sewanya hanya Rp 2.500 per 15 menit, atau jika ingin menyewanya secara harian biayanya Rp 50.000 per hari.

Oya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi penyewa Vrent. Antara lain, harus membawa dan menunjukkan SIM di station Vrent, harus memakai helm, wajib menaati peraturan lalu lintas, bertanggung jawab pada unit yang disewa, mengembalikan e-motor ke station dalam keadaan seperti sebelumnya.

Saat ini, sudah ada 16 titik station Vrent yang tersebar di Jakarta. Rencananya, layanan Vrent bakal diperluas lagi ke Pulau Bali.

Migo e-Bike

Aplikasi Migo e-Bike bisa diunduh di Google Play atau App Store. Untuk masuk dalam aplikasi, pastikan nomor handphone aktif. Sebab, kode verifikasi bakal dikirim melalui SMS dan masuk login pertama.

Lalu ada tahap registrasi dengan mengunggah foto KTP dan selfie dengan KTP. Maklum, syarat menjadi pengguna Migo e-Bike, Anda harus berusia minimal 17 tahun.

Kalau mau sewa, Anda tinggal mencari station Migo e-Bike. Lalu klik pinjam dan akan muncul nomor e-Bike dan langsung scan QR code di bagian belakang sepeda, dan otomatis akan menyala serta bisa digunakan.

Di Jakarta, station Migo e-Bike sudah ada 90 dengan total sebanyak 500 unit sepeda listrik. Sebagian besar station tersebut tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Sementara itu di Surabaya, stationnya jauh lebih banyak lagi, yakni ada 100 station dengan 1.000 unit sepeda listrik. Tarif sewanya Rp 3.000 per 30 menit di Jakarta dan Rp 2.500 per 30 menit di Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×