kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha Minta Kebijakan Transmigrasi Bahari


Kamis, 13 Mei 2010 / 20:55 WIB


Reporter: Asnil Bambani Amri |

BELITUNG. Meski lahan pengembangan rumput laut tersedia di Belitung, toh berbagai kendala masih menghalangi investor. Salah satunya, minimnya sumber daya manusia atau tenaga kerja lokal. Lantaran minimnya tenaga kerja lokal tersebut, PT Bilitan Sejahtera Mandiri (BSM) harus mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain.

Masalah tenaga kerja ini tak pelak membuat upaya pengembangan rumput laut di Belitung belum bisa maksimal. Karena itu, sebagai solusi minimnya tenaga kerja lokal, Juli Rianthony Nata Kusuma, Direktur Utama PT BSM dan beberapa pengusaha rumput laut di Belitung berharap pemerintah membikin kebijakan transmigrasi bahari ke Belitung.

Para pengusaha maklum, skema transmigrasi bahari memang harus dibahas terlebih dulu. Tapi mereka tetap berharap program tersebut bisa segera bergulir dan memecahkan masalah minimnya tenaga kerja yang mereka butuhkan.

Prospek industri rumput laut sangat bagus. Permintaannya cukup besar. Maklum, komoditas ini bisa menghasilkan 500 produk akhir, mulai dari makanan, minuman, kosmetik hingga obat-obatan.

Saat ini sekitar 90% rumput laut Indonesia diekspor dalam bentuk kering, tanpa diolah. Negara tujuan ekspor kita, antara lain Denmark, China, Filipina, Hong Kong, Spanyol, Jepang, dan Amerika Serikat.

Saat ini, dari sekitar 1,2 juta ton rumput laut yang beredar di pasar dunia setiap tahunnya, kontribusi Indonesia mencapai 50%. Pemasok terbesar kedua adalah Filpina dengan pangsa pasar 35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×