kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengetatan mudik Polri memeriksa 113.694 kendaraan, sepertiga diminta putar balik


Selasa, 11 Mei 2021 / 06:35 WIB
Pengetatan mudik Polri memeriksa 113.694 kendaraan, sepertiga diminta putar balik


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobilitas di masa pelarangan mudik terjadi penurunan. Jumlah penumpang di semua moda transportasi rata-rata hingga lebih dari -61%. Jumlah kendaraan harian yang keluar dari Jakarta juga turun hingga -33,1%.

Penyekatan untuk pengetatan mobilitas dilakukan di 381 lokasi oleh Korlantas POLRI, ditambah pengetatan wilayah oleh beberapa provinsi untuk mobilitas antar kabupaten/kota, terpantau efektif menekan jumlah masyarakat yang akan mudik. Melalui Operasi Ketupat 2021, pada tanggal 6-8 Mei lalu, Korlantas POLRI telah memerikan sebanyak 113.694 kendaraan. Dimana 41.097 kendaraan jumlah yang diputar balik dan pelanggaran travel gelap 346 kendaraan.

Baca Juga: Tes acak pemerintah: Dari 6.742 pemudik, sebanyak 4.123 positif Covid-19

"Tetapi, mobilitas antar wilayah dalam aglomerasi tidak memerlukan surat bebas Covid dan surat izin perjalanan (SIKM). Sementara, kebijakan untuk tempat wisata yaitu untuk yang berada di Zona Merah dan Oranye, dilarang untuk buka/operasi. Sedangkan di zona lain, diizinkan untuk buka/operasi dengan kapasitas maksimal 50% dan penerapan Prokes 3M secara ketat," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam rilis (10/5). 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, secara umum kebijakan pelarangan dan peniadaaan mudik mendapat penerimaan cukup baik dari masyarakat. Ia juga mengapresiasi Polri, TNI, Pemda yang sudah melakukan usaha penyekatan yang baik.

Pada masa pra larangan mudik yakni 22 April-5 Mei terjadi kenaikan jumlah penduduk yang keluar dari daerah asalnya yakni sekitar 20%-30%. Ini karena pemerintah memberi syarat lebih ketat untuk hasil tes hanya berlaku 1 hari. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, pengusaha minta pemerintah antisipasi lonjakan kasus corona

Hal ini menyebabkan para pemudik memajukan mudiknya sebelum 6 Mei, sehingga setelah tanggal itu terjadi penurunan signifikan jika dibandingkan masa pra-larangan mudik. Dengan rincian jumlah rata-rata penumpang harian sebagai berikut, angkutan jalan darat (-83,4%), angkutan laut (-33,9%), angkutan udara (-93,5%), penyeberangan (-65%), dan kereta api (-56%).

"Kami juga membahas rencana kepulangan dari daerah mudik, diperkirakan sebanyak 22% atau sekitar 3,6 juta pemudik akan balik pada H+2, jadi yang akan kami usulkan, harus ada yang menunda kepulangan supaya tidak semuanya bertemu di waktu dan lokasi yang sama," ujar Budi dalam rilis. 

Selain itu, pemerintah akan tracing pada beberapa lokasi yang memiliki konsentrasi pemudik besar. "Khusus untuk mereka yang melakukan perjalanan darat kami sarankan harus diberi vaksin gratis. Sedangkan, untuk udara proses tracing-nya lebih pendek, jadi baru besok akan dilakukan pembahasan," jelas Budi. 

Sementara itu untuk kepulangan PMI di Kepulauan Riau maupun Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat, Kemenhhub akan menyediakan kapal dan bis untuk mengantar mereka sampai ke tujuan akhir. Pangdam akan mengambil alih di Kepri dan Kalbar. "Untuk penggunaan pesawat udara tidak ada lagi penerbangan carter di masa peniadaan mudik ini," kata dia. 

Baca Juga: Menhub pastikan larangan mudik tidak mengganggu arus logistik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×