kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah berkomitmen menerapkan energi bersih


Kamis, 11 Oktober 2018 / 16:14 WIB
Pemerintah berkomitmen menerapkan energi bersih
ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Akselerasi Energi Baru Terbarukan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat dalam menerapkan energi bersih. Salah satunya dengan menargetkan bauran energi nasional dari subsektro Energi Baru Terbarukan (EBT) harus mencapai sebesar 23% pada tahun 2025.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan bauran energi dari EBT saat ini sudah mencapai 13%. "Saat ini sudah 13%, jika beberapa pembangkit EBT (yang saat ini sedang konstruksi) sudah beroperasi dalam waktu dekat, bisa tercapai 18%," ungkap Jonan seperti dilansir dari website resmi Kementerian ESDM, Kamis (11/10)

Salah satu penopang target bauran EBT adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Saat ini, PLTB komersial pertama di Sidrap, Sulawesi Tengah sebesar 75 Mega Watt (MW) yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah beroperasi pada April 2018.

"Akan ada commissioning lagi di Sidrap Fase II sebesar 72 MW yang teknologinya dari Ganesha dan PLTB di Kalimangan Selatan sebesar 16 MW," jelas Jonan.

Ada pula Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang masih dalam tahap konstruksi. "Ke depannya, kami tengah mendesain PLTA dengan kapasitas terbesar di Sumatera sebesar 800 MW dan 500 MW di Sulawesi," kata Jonan.

Jonan juga bilang pemerintah telah memperluas penggunaan Biodesel sebesar 20% (B20) pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sektor transportasi. "Saat ini kami mengimplementasikan 20% campuran Crude Palm Oil (CPO) dalam solar," tegasnya.

Jonan optimis Pemerintah dapat mencapai target, meskipun target tersebut dinilai menjadi tantangan tersendiri di tengah masih tingginya ketergantungan penggunaan bahan bakar fosil di masyarakat.  "Secara pribadi target ini cukup berat. Paling tidak upaya kita (Pemerintah) mendekati (target) sekitar 20%. Tapi target tersebut sangat memungkinkan untuk dicapai," ungkap Jonan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×