Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terlihat sangat antusias dalam melakukan pembiayaan kepada proyek LRT Jabodetabek. Hal ini tercermin dari total komitmen pembiayaan dari seluruh bank sindikasi yang melebihi kebutuhan proyek.
Sebagai gambaran, kebutuhan dana untuk proyek LRT Jabodetabek sebesar Rp 19,25 triliun. Sedangkan komitmen pembiayaan bank mencapai Rp 28,6 triliun atau oversubscribed 1,5 kali.
"Rincian komitmen pembiayaan joint mandated lead arranger and book runner (JMLAB) sebesar Rp 24 triliun sedangkan dari kredit di luar JMLAB Rp 4,6 triliun," kata Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat (29/12).
Nantinya pembiayaan proyek LRT Jabodetabek ini akan digunakan untuk tersedianya infrastrukur agar target operaisional LRT Jabodetabek 2019 bisa cepat selesai. Ada sebanyak 12 bank yang ikut dalam pembiayaan proyek sindikasi ini.
Adapun jangka waktu kontrak proyek ini adalah 18 tahun. Nantinya, pemerintah baru akan melakukan refinancing proyek setelah berjalan 3 tahun-4 tahun ke depan.
Sebagai gambaran, sesuai Perpres 49 2017, KAI diberi penugasan pemerintah untuk penyelenggaraan sarana dan prasarana proyek LRT Jabodetabek. Hal ini mulai dari pembangunan pengadaan pengoperasian perawatan dan pengusahaan aset sarana dan prasarana.
Masa konsesi proyek ini selama 50 tahun. LRT Jabodetabek akan beroperasi pada 2019 dan akan beroperasi 140 kali perjalanan per hari pada hari kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
