Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi. THR akan menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat di luar upah. Diharapkan THR dapat memicu terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat.
"Pemenuhan pembayaran THR, tanpa disadari dapat membantu peningkatan perekonomian dari sisi permintaan," ujar Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Fadjar Dwi Wisnuwardhani dalam keterangan resmi, Kamis (22/4).
Sebagai informasi pada tahun 2021, pemerintah telah mewajibkan pembayaran THR oleh perusahaan. Pembayaran dilakukan pada 7 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: THR bagi PNS bakal cair H-10 Lebaran, ini besarannya
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menyebut terdapat kelonggaran bagi perusahaan terdampak Covid-19. Menggunakan dasar laporan keuangan, perusahaan dapat menunda pembayaran hingga sehari sebelum lebaran.
"Ada kelonggaran bagi perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19 diberikan kelonggaran pembayaran itu bisa diberikan h-1," terang Ida.
Ida juga menegaskan bahwa tidak ada ketentuan pembayaran secara dicicil dalam peraturan Menteri Ketenagakerjaan yang ada. Selain itu, perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban pembayaran juga akan mendapat sanksi sesuai peraturan yang ada.
Selanjutnya: Awalnya hanya untuk PNS, begini sejarah asal muasal THR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
