kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan kereta cepat dinilai dapat meningkatkan daya saing Indonesia


Kamis, 21 Oktober 2021 / 09:25 WIB
Pembangunan kereta cepat dinilai dapat meningkatkan daya saing Indonesia
ILUSTRASI. Foto udara suasana pemasangan rel untuk kereta cepat di depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (11/10/2021). Pembangunan kereta cepat dinilai dapat meningkatkan daya saing Indonesia.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai bakal meningkatkan daya saing Indonesia di mata global. Pasalnya, proyek yang dikomandoi oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu didukung oleh transportasi yang terintegrasi.

Kereta Cepat ini akan terintegrasi dengan light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan efisien.

Tak hanya itu, transportasi ini juga akan dihubungkan dengan moda transportasi massal di setiap wilayah. Selain itu, kereta cepat ini juga menjadi ikon kebanggaan Indonesia karena menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini secara tidak langsung menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. 

Baca Juga: Pembangunan stasiun kereta cepat Walini bukan dibatalkan, hanya ditunda

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan ada banyak pembangunan infrastruktur baru yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Manfaat dari pembangunan itu, kata dia, dirasakan masyarakat setelah beberapa lama dibangun dan dioperasikan. 

"Infrastruktur itu salah satu syarat untuk kita membangun daya saing. Dengan adanya kereta cepat, seperti juga jalan tol, maka ada kemudahan yang bisa berdampak baik untuk ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Piter dalam keterangan resminya, Kamis (21/10).Pit

er mengatakan bahwa dengan harga tiket antara Rp 250.000-Rp 350.000 dan perjalanan sekitar 30 menit sampai dengan 40 menit, layanan ini akan meningkatkan efisiensi investor dan pelaku usaha.

Piter bilang, Kereta api cepat akan jadi alternatif transportasi yang lebih cepat dan efisien bagi para pelaku bisnis. 

Baca Juga: Ekonom Senior Faisal Basri sarankan pemerintah prioritaskan perlindungan sosial

Proyek ini memang digagas untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Hal itu tecermin dari dipindahkannya stasiun terakhir yang awalnya berada di Tegalluar ke Stasiun Padalarang.

Nantinya, KAI akan menyiapkan kereta penghubung antara Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung, sehingga penumpang kereta cepat Jakarta-Bandung tak perlu bermacet-macetan menuju pusat Kota Kembang.

Selain itu, kereta cepat juga akan diintegrasikan dengan LRT di Stasiun Halim. Di mana nantinya melalui stasiun ini kereta cepat akan membuka koridor hunian baru, seperti di Karawang, untuk kaum milenial yang perlu perumahan murah namun dengan akses yang bagus ke pusat kota.

Selanjutnya: Pemerintah akan suntikkan Rp 4,3 triliun untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×