kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,92   5,28   0.57%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang beternak sapi jumbo Limosin (2)


Rabu, 02 Agustus 2017 / 11:00 WIB
Peluang beternak sapi jumbo Limosin (2)


Reporter: Nisa Dwiresya Putri, Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

Harga dan bobot sapi limosin, boleh jadi lebih tinggi dari jenis sapi lainnya. Namun, cara pemeliharaannya tak jauh berbeda dengan sapi-sapi lain. Butuh waktu setidaknya 100 hari hingga bobot sapi limosin cukup untuk dijual dan dipotong.

Beternak sapi sejak 2010, M. Iskandar atau Joni hafal betul cara memperlakukan sapi limosin. "Sebenarnya biaya hariannya sama saja dengan jenis sapi lain. Hanya memang harga anaknya lebih mahal," jelas dia.

Sebelum membeli anakan, sebaiknya peternak mempersiapkan pasokan rumput, dengan memperhatikan adanya dua musim di negeri ini. "Jadi perlu dipastikan persiapan rumput sesuai jumlah sapi yang akan diternakkan," terang Joni.

Kebutuhan rumput ini sebanyak 10% dari berat masing-masing sapi. Ia mencontohkan, jika sapi yang masuk memiliki berat 200 kilogram (kg), maka harus disiapkan rumput sebanyak 20 kg.

Setelah satu minggu, sapi limosin baru mulai masuk pada tahap penggemukan. Pada fase inilah Joni mulai memberikan makanan tambahan berupa konsentrat. Porsi konsentrat yang diberikan adalah 2,5% dari berat badan sapi. Dengan pemberian konsentrat rutin, berat sapi limosin akan meningkat dan dapat dijual setelah 100 hari.

Tergolong jenis sapi yang butuh cahaya matahari, Joni menyarankan membuat kandang terbuka untuk sapi limosin. Namun, untuk antisipasi pencurian, tak ada masalah jika sapi diberikan kandang tertutup. "Yang penting jangan kayak rumah. Harus ada celah untuk cahaya matahari," jelas Joni.

Ukuran kandang sapi  limosin juga harus sesuai dengan jumlah ternak. Lebar kandang minimal 2,5 meter (m). "Tempat pakannya 1 m atau 80 cm," tutur Joni.

Abdul Aziz peternak satu limosin asal Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur mengaku proses perawatan hewan mamalia satu ini cukup mudah. Kebersihan menjadi poin utama.   

Kandang sapi harus dibersihkan setiap hari dan sapi juga harus mandi tiap hari untuk mencegah kuman masuk dalam tubuh sapi. "Lagipula, sapi limosin memang tidak mau tempat yang kotor," katanya.

Bila ingin otot kuat dan terlihat, serta leher tampak besar, ada baiknya sapi dipijat satu minggu sekali. Sapi pun juga harus rajin diajak jalan-jalan di alam bebas agar tidak stres.

Untuk pakannya, selain rumput juga bisa memakai campuran ampas tahu, bekatul dengan sari tebu. Menurut Abdul, aroma wangi dari sari tebu dapat menambah nafsu makan. Yang perlu diingat, makanan harus selalu tersedia setiap saat di dalam kandang, jangan sampai kehabisan. Pembagian pakan sebaiknya pagi dan malam rumput dan siang hari baru campuran pakan lain.

Sapi berumur dua tahun siap untuk dibuahi. Setelah melahirkan, ada baiknya sang induk dan anak dibiarkan berkumpul sampai enam bulan. Tujuannya, agar sang anak mendapatkan air susu untuk membentuk kekebalan tubuh. Setelah itu baru dapat dipisahkan.        

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×