kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Oversubscribe nyaris dua kali, Adira Finance kantongi pinjaman sindikasi US$ 350 juta


Senin, 15 April 2019 / 14:06 WIB
Oversubscribe nyaris dua kali, Adira Finance kantongi pinjaman sindikasi US$ 350 juta


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) meneken perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$ 350 juta di Singapura pada akhir pekan lalu. Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing.

Perseroan menyebut kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat, terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 2 kali dari rencana awal. Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang kebanyakannya berasal dari Singapura, Taiwan dan Jepang. 

Fasilitas berjumlah US$ 350 juta dengan tenor 3 tahun ini diklaim perseroan memperoleh tingkat bunga yang kompetitif di tengah kondisi pasar dan perekonomian nasional yang masih mengalami ketidakpastian.

Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk BNP Paribas, DBS Bank Ltd., Malayan Banking Berhad Singapore Branch, MUFG Bank Ltd., dan United Overseas Bank Limited sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, Perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fully-hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk) mengingat kegiatan pembiayaan Adira Finance menggunakan mata uang rupiah dan suku bunga pembiayaan yang tetap.

“Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi ketujuh di tahun 2019. Seperti tahun lalu, fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan sebesar 5%-10% di tahun 2019,"  jelas Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/4).

Selain itu, baru-baru ini  ia menyebut perusahaannya juga mendapatkan pemeringkat dari kredit Internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch masing-masing dengan peringkat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating yang sama dengan Republik Indonesia. 

Hafid menambahkan Adira Finance terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutuhan pendanaan perusahaan. Di mana kreditur berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura dan Taiwan.

Adapun fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 36% atas pendanaan sendiri perusahaan yang mencapai Rp 22 triliun pada akhir tahun 2018. Sekitar 18% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 46% berasal dari pendanaan dari pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah

"Dengan gearing ratio pada level 3,1 kali, Adira Finance masih memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan ke depannya untuk memenuhi kebutuhan penyaluran pembiayaan baru,” timpal Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×