kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operator jalan tol gigit jari saat mudik


Rabu, 13 Mei 2020 / 05:00 WIB
Operator jalan tol gigit jari saat mudik


Reporter: Selvi Mayasari, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertepatan dengan pandemi Covid-19, anomali bisnis menimpa hampir semua pelaku industri pada tahun ini. Bahkan, momentum mudik Lebaran nanti tak akan menjadi musim ramai bagi operator jalan tol untuk menangguk pundi-pundi pendaptan berlebih. 


Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak urung mempersempit ruang gerak masyarakat. Apalagi pemerintah kemudian memperkuat pembatasan mobilitas lewat larangan mudik Lebaran selama periode 24 April-31 Mei 2020 melalui Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) 25/2020.


Sejumlah kendaraan seperti pengangkut logistik memang masih boleh lalu-lalang di jalan tol. Namun Asosiasi Tol Indonesia (ATI) memprediksi, trafik kendaraan segmen tersebut juga bakal berkurang. Meskipun, penurunannya tak sebesar mobil pribadi.


Komposisi kendaraan logistik di beberapa ruas tol tercatat sekitar 20%. Bahkan pada ruas-ruas tol tertentu, hanya 7%-10%. "Sehingga, secara umum tidak bisa menopang pendapatan," kata Kris Ade Sudiyono, Sekretaris Jenderal Asosiasi ATI yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) Toll Road Business Group Astra Infra kepada KONTAN, Jumat (8/5).


PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga mempersiapkan penurunan pendapatan selama mudik Lebaran. Namun persentase penyusutan pendapatan masih lebih kecil ketimbang penurunan volume kendaraan. "Karena golongan angkutan logistik berupa kendaraan besar diberi prioritas pada PSBB," tutur Agus Setiawan, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk.


Seperti diketahui, tarif tol terbagi dalam beberapa golongan kendaraan. Kendaraan logistik berukuran jumbo kena tarif lebih mahal ketimbang kendaraan pribadi.


Biarpun sudah keluar aturan PSBB, Jasa Marga memperkirakan tetap saja akan ada masyarakat yang mudik. Puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Lebaran atau 21 Mei 2020. Sementara puncak arus balik pada H+2 Lebaran atau 27 Mei 2020.


Trafik kendaraan arus mudik akan turun 62,5% sedangan arus balik turun 58,7%. "Berdasarkan monitoring volume lalu lintas selama pandemi Covid-19 dan prediksi volume lalu lintas selama Idul Fitri 1441 H," kata Fitri Wiyanti, Operation and Maintenance Management Group Head PT Jasa Marga Tbk, saat konferensi virtual Selasa (12/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×