Muslimah NU temukan tenaga kerja China di Morowali 9,37% jumlah pekerja

Rabu, 30 Januari 2019 | 15:01 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Muslimah NU temukan tenaga kerja China di Morowali 9,37% jumlah pekerja


PILPRES 2019 - MOROWALI. Informasi palsu tentang serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) di kawasan industri IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park), Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus dihembuskan. Bahkan ada yang menyebut jumlahnya ratusan ribu orang malah jutaan, tapi setelah ditelusuri di lapangan jumlahnya hanya 3.000 pekerja atau setara 9.37% dari total pekerja asli Indonesia di sana.

Untuk membuktikan kabar tersebut Muslimah Nahdlatul Ulama (NU) melakukan kunjungan kerja ke IMIP. Selama dua hari yakni pada tanggal 28 & 29 Januari 2019. Muslimah NU melihat langsung situasi kawasan industri seluas dua ribu hektare itu.

Anggota Dewan Pakar Muslimah NU Masruroh mengatakan, dia bersama rombongan sudah mengelilingi semua kawasan dari pabrik, pelabuhan, mess buruh, sampai ke dapur. Mereka juga sudah melihat ada pekerja asal Tiongkok. Namun jumlahnya mereka hanya sekitar 3.000 orang atau setara 9,37% dari total pekerja asli Indonesia yang mencapai 32.000 di sana. 

“Kalau dikatakan seperti yang viral di sosial media (Facebook), bahwa ada ratusan ribu bahkan jutaan TKA China di Morowali, itu hanya Hoaks," kata Masruroh yang juga mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (30/1). 

Masruroh mensyukuri serapan tenaga kerja Indonesia di IMIP sangat besar.

"Dari penjelasan pihak IMIP, mereka (TKA) nantinya akan kembali ke negaranya setelah transfer teknologi kepada karyawan Indonesia selesai. Artinya, ini merupakan hal yang positif bagi kita semua karena skill tenaga kerja kita semakin bertambah," katanya.

Keberadaan kawasan industri IMIP ini, mempunyai dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat Morowali secara khusus dan Indonesia secara umum. Sebagai pendidik, Masruroh mengapresiasi IMIP yang juga membuka Politeknik Industri Logam di Morowali.

Lulusannya mendapat prioritas untuk bergabung di kawasan industri IMIP. Ini bagus sekali,” katanya.

Masruroh berharap seleksi masuk Politeknik Industri Logam Morowali juga harus dilakukan ke daerah-daerah lain. Tujuannya membuka peluang yang sama bagi lulusan SMA yang ada di daerah seperti Kalimantan dan Papua.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan agar masyarakat jangan mudah termakan informasi palsu tentang serbuan Tenaga Kerja Asing. “Kita tidak diam. Kita akan awasi industri yang menyalahi aturan,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulisnya Rabu, 30 Januari 2019.

Kantor Staf Presiden bahkan pernah mengirimkan belasan jurnalis untuk melakukan investigasi lapangan di kawasan IMIP, Agustus lalu. Selama di lapangan, para jurnalis bebas untuk melakukan penelusuran.

Saat itu para jurnalis menemukan TKA asal Tiongkok yang bekerja di Morowali jumlahnya kurang dari sebelas persen dari total pekerja. Berkurangnya jumlah TKA dalam enam bulan terakhir, disebabkan pekerja konstruksi asal Tiongkok sudah banyak yang pulang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru