kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,80   -7,56   -0.81%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski memasang target konservatif, emiten ritel jor-joran tambah gerai di tahun ini


Kamis, 07 Februari 2019 / 23:08 WIB
Meski memasang target konservatif, emiten ritel jor-joran tambah gerai di tahun ini


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel optimis kinerja ditahun ini akan lebih membaik daripada tahun 2018 silam. Meski sejumlah perusahaan menetapkan target pendapatan cenderung konservatif, namun pemain ritel akan jor-joran membuka gerai ditahun ini.

Ambil contoh PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI), emiten ritel ini menargetkan pendapatan tahun ini naik 15% dari tahun 2018 silam. Bahkan perusahaan menganggarkan capex sebesar Rp 80 miliar untuk belanja modal tahun ini, rencananya dana tersebut akan digunakan untuk menambah 200 gerai seluas 60.000 meter persegi yang tersebar di pulau Jawa dan luar pulau Jawa.

Fetty Kwartati Head of Corporate Communication MAPI mengatakan, pihaknya juga akan menambah 2 unit hingga 4 unit gerai lagi di Vietnam pada tahun ini. Sebagai informasi saja, hingga saat ini MAPI memiliki 7 gerai di Vietnam, artinya, gerai MAPI di Vietnam bakal berjumlah 9 unit - 11 unit. "Overseas business MAPI sudah ada di Vietnam yakni toko fashion dan sport, tahun ini akan tambah lagi," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2).

Emiten ritel lainnya yang siap ekspansi yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Menurut Corporate Affairs Director AMRT Solihin, tahun ini pihaknya menargetkan pendapatan naik sebesar 8% - 10% . Untuk mewujudukan target tersebut, perusahaan akan menyiapkan capex sebesar Rp 2 triliun ditahun ini. Ssalah satunya akan digunakan untuk membangun gerai baru yang sebanyak 500 gerai.

"Karena kita outline salah satu penopang penjualan kita dengan membuka gerai baru. Kita buka 400 - 500 gerai yang tersebar diwilayah Jawa dan luar pulau Jawa," katanya.

Adapun nilai investasi yang dikeluar, untuk gerai baru di luar tempat adalah Rp 300 juta hingga Rp 600 juta. Selain itu, AMRT akan terus meningkatkan pelayanan untuk bekerjasama dengan mitra bisnis lainnya. "Sekarang kan banyak perusahaan-perusahaan yang membayar dari toko kita, itukan bisa menambah trafic toko kita," tambahnya.

Selain itu, tren penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar diharapkannya dapat menggerek kinerja perusahaan menjadi lebih baik sebab pendapatan perusahaan berbentuk rupiah, meski saat ini sentimen tersebut belum terlihat secara signifikan.

Di sisi lain, PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES) menargetkan pendapatan tumbuh 10% - 15% tahun ini. Untuk itu ACES menganggarkan capex Rp 400 miliar untuk menambah 20 gerai pada 2019. Perusahaan juga akan terus mengoptimalkan bisnis e-commerce yang sejatinya telah dikembangkan oleh perseroan sejak beberapa tahun lalu.

Analis BNI Sekuritas William Siregar menilai tahun ini emiten ritel masih sangat prospektif apalagi tahun ini adalah tahun pemilu. "Biasanya tahun pemlilu mendorong masyarakat untuk berbelanja. Ditambah lagi pendapatan kelas menengah ke atas semakin meningkat, ini sangat membantu untuk emiten ritel," katanya.

Kendati demikian, dia melihat tetap ada tantangan secara umum yang akan dihadapi oleh emiten ritel kedepan. Di antaranya adalah persaingan dengan toko e-commerce, namamun menurutnya hal tersebut tidak akan berdampak signifikan.

William mengatakan dari beberapa emiten ritel.yang ada di BEI yang paling menarik tahun ini adalah MAPI, karena perusahaan tersebut menyasar segmen kelas atas dan menengah serta memiliki segmen khusus yang cukup kuat, "Sekarang orang cenderung akan berbelanja di tempat-tempat terfokus. Kita lihat itu ada di MAPI. Kita bandingkan dengan emiten lainnya kaya LPPF dan RALS misalnya, orang berbelanja ke brand yang fokus," ujarnya.

Proyeksi MAPI untuk meraih target pendapatan 15% ditahun ini menurut William masih memungkinkan, sebab pada tahun 2018 silam perusahaan juga menargetkan pendapatan naik 15% namun realisasinya pendapatan ditahun 2018 tumbuh 18%.

Menurut William, hal tersebut bisa kembali terjadi karena ada banyak sentimen yang akan mendorong kinerja MAPI ditahun ini, salah satunya daya beli masyarakat kelas atas yang meningkat. Sebagaiamana diketahui MAPI merupakan perusahaan retail yang menyediakan barang-barang branded yang berbasis impor seperti Zara, Pull&Bear; misalnya.

Ke depan tetap ada tantangan yang harus diperhatikan oleh MAPI, salah satunya adalah kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif impor diatas 10% dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 7,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×