kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu: Sinyal pemulihan ekonomi di kuartal II-2021 terus membaik


Kamis, 22 April 2021 / 22:06 WIB
Menkeu: Sinyal pemulihan ekonomi di kuartal II-2021 terus membaik
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok. KONTAN/Baihaki/3/1/2020


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan sinyal pemulihan ekonomi di kuartal II-2021 terus berlanjut.

Dari sisi kesehatan, hingga pertengahan bulan April 2021, kasus harian Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren yang menurun, namun di sisi lain tren kasus global meningkat. Menkeu bilang perkembangan positif ini harus terus dijaga melalui konsistensi penerapan 3M dan 3T serta percepatan program vaksinasi. 

Sampai dengan tanggal 19 April 2021, data menunjukkan bahwa program Vaksinasi telah dilakukan di 156 negara dengan total dosis yang telah diberikan sebanyak 910 juta dosis, dan 17,02 juta dosis vaksin telah diberikan di Indonesia.

Pembaikan aspek kesehatan tersebut akan berjalan lurus dengan ekonomi. Menurut Menkeu, pemulihan PDB global dalam rilis World Economic Outlook April 2021 oleh IMF terlihat semakin nyata, didorong implementasi vaksin, pemberian tambahan stimulus fiskal, serta perkembangan indikator ekonomi terkini yang terus menguat. 

PDB Global 2021 diperkirakan tumbuh sebesar 6%, sejalan dengan proyeksi OECD sebesar 5,6% dan World Bank 6%. Perubahan dan perbedaan proyeksi antar institusi masih bersifat dinamis, menunjukkan kondisi yang volatile dan ketidakpastian yang tinggi. 

Di samping itu, pertumbuhan ekonomi China di kuartal I-2021 mencatat rekor, yaitu sebesar 18,3% year on year (yoy) didorong sisi konsumsi yang semakin kuat. 

Baca Juga: Hingga 16 April 2021 realisasi anggaran PEN baru mencapai 19,2%, ini rinciannya

“Perekonomian Tiongkok yang terus membaik diharapkan dapat memberi confidence global, termasuk pada Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utama,” kata Menkeu saat Konferensi Pers Realisasi APBN, Kamis (24/4).

Meskipun demikian, Menkeu mewaspadai adanya risiko pertumbuhan ekonomi akibat munculnya varian baru virus corona, belum meratanya akses vaksinasi, belum pulihnya sektor yang contact intensive, kemungkinan normalisasi kebijakan moneter AS yang lebih cepat, pemulihan ekonomi global yang tidak merata dan proteksionisme perdagangan global.

Sementara dari sisi domestik, perekonomian di bulan Maret terus membaik. Berbagai intervensi ekonomi telah dilakukan melalui perbaikan berbagai kebijakan dalam mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan. 

Leading indicator menunjukkan perbaikan di bulan Maret sesuai ekspektasi sebagai efek dari penerapan PSBB di awal pandemi, antara lain terlihat pada Indeks Penjualan Ritel (RSI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Penjualan Mobil, Konsumsi Listrik, Google Mobility, PMI, serta Ekspor-Impor. 

“Hal ini tak lepas dari kerja keras APBN yang dikelola secara optimal dan akuntabel. Pemerintah terus mendorong belanja produktif dan mempercepat pembiayaan investasi seiring dengan membaiknya penerimaan negara,” ujar Menkeu. 

Selain itu, Menkeu menegaskan pemerintah juga terus memperkuat sektor kesehatan melalui percepatan vaksinasi dan penerapan PPKM, serta mengakselerasi kinerja dan produktivitas ekonomi melalui stimulus di berbagai sektor.

Selanjutnya: Defisit APBN mencapai Rp 144,2 triliun pada kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×