kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag: Indonesia menjadi pusat industri produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia


Jumat, 22 Oktober 2021 / 14:17 WIB
Mendag: Indonesia menjadi pusat industri produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia
ILUSTRASI. MUSLIM FASHION FESTIVAL. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat kekuatan dan potensi besar yang dimiliki Indonesia, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berkomitmen mewujudkan dua pesan penting dalam rangkaian acara Trade Expo Indonesia-Digital Edition 2021. Indonesia harus optimis menjadi pusat industri produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia.

Upaya ini dilakukan dengan menggelar Halal Trade Forum secara hibrida pada 22 Oktober 2021 dan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 18 November 2021 di Aquatik Stadium Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta sebagai bagian dari ajang Trade Expo-Digital Edition (TEI-DE) 2021 yang berlangsung pada 21 Oktober hingga 4 November 2021 yaitu online interactive  hingga 20 Desember 2021 showcase.

“Halal Trade Forum dan Embracing JMFW yang digelar pada TEI-DE 2021 ini menjadi pembeda dari gelaran TEI yang berlangsung pada tahun sebelumnya. Dalam penyelenggaraan TEI-DE 2021 ini kita punya dua pesan yang ingin diwujudkan, yaitu Indonesia sebagai pusat industri halal dunia dan Jakarta menjadi kiblat industri fesyen Islam dunia. Kedua hal tersebut akan kita mulai tahun ini,” ujar Mendag Lutfi dalam laporannya, Jumat (22/10).

Menurut Lutfi, pasar produk halal dunia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Warga muslim dunia diperkirakan membelanjakan lebih dari US$ 2 triliun di sektor makanan, produk farmasi, kosmetik, fashion, serta rekreasi. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik.

Baca Juga: Mendag targetkan transaksi TEI 2021 capai US$ 1,5 miliar

Tercatat saat ini, nilai ekspor produk halal Indonesia diperkirakan baru mencapai US$ 6 miliar atau peringkat ke-21 dunia. Sedangkan untuk ekspor fesyen muslim diperkirakan  US$ 4,1 miliar atau peringkat ke-13 dunia.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar global, Kemendag juga akan bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia melalui BNI Xpora untuk meningkatkan kualitas produk sekaligus dari segi pembiayaan dan jaringan agar buyer di luar negeri melihat dan tertarik.

Sedangkan, pada Embracing JMFW akan diselenggarakan peragaan busana, temu wicara, dan showcase mini di bidang fesyen termasuk kosmetika halal yang akan menampilkan hasil karya desainer muslim Indonesia dan internasional serta produk kosmetika halal.

Dikatakan, Indonesia memiliki potensi  besar untuk dikembangkan sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia karena dukungan sumber daya serta daya saing produk yang dimiliki.

“Dengan diselenggarakannya dua kegiatan ini, diharapkan Indonesia  mampu bersaing di pasar global dengan produk halal dan fesyen muslimnya. Sehingga, bukan hanya menjadi jagoan di pasar lokal, tetapi juga di pasar regional dan global,” pungkas Lutfi. 

Selanjutnya: Presiden Jokowi targetkan Indonesia jadi pusat industri halal dunia tahun 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×