kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mari mulai budidaya durian Namlung (bagian 2)


Sabtu, 16 Februari 2019 / 10:45 WIB
Mari mulai budidaya durian Namlung (bagian 2)


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Durian namlung atau disebut juga durian tai babi serta cumasi, merupakan jenis durian lokal khas Pulau Bangka. Belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa pulau penghasil lada ini juga memiliki beberapa jenis durian unggul seperti namlung.

Sayang, baik lada maupun durian saat ini mulai berkurang habitatnya. Setelah perusahaan sawit masuk ke Bangka, sebagian besar lahan penduduk berubah menjadi lahan sawit. "Itu yang membuat tanaman durian dan lada jadi berkurang," kata Jamhuri, petani durian asal Mendo Barat, Bangka kepada KONTAN.

Ia sudah mengembangkan durian namlung sejak delapan tahun lalu, di area kebun sawitnya lewat sistem sambung pucuk atau grafting. Yakni dengan mengambil pucuk pohon dari tanaman induk yang juga ada di kebunnya.

Kebetulan di kebun miliknya ada empat pohon indukan yang ia tanam dari biji namlung. Sedangkan untuk bibitnya ia sengaja memakai sambung pucuk supaya lebih cepat tumbuh.

Dari proses sambung pucuk hingga menjadi bibit durian namlung siap jual atau dipindah tanam, membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Selama proses tersebut, harus dilakukan pemupukan dua minggu sekali, dan penyiraman dua kali sehari secara rutin.

Selain langkah itu, Devy Sanjaya, pembudidaya durian asal Muntok, Bangka Barat menambahkan, jika jarak tanam antar pohon durian juga memengaruhi pertumbuhannya. Jarak yang terlalu dekat antar pohon justru akan menyulitkan untuk berkembang.

Jarak ideal antar pohon adalah 8 meter x 8 meter atau 10 meter x 10 meter. Tujuannya adalah supaya akar pohon durian namlung punya ruang untuk tumbuh. "Jarak antar pohon memang harus agak jauh," katanya.

Pohon durian namlung sendiri memiliki daun yang halus dan ukuran buahnya kecil dengan warna kuning sedikit abu-abu. Meski ukuran buahnya kecil, tidak seperti kebanyakan buah durian jenis lain, daging buah namlung justru lebih tebal. Rasa buah ini manis, legit, sedikit pahit dan hampir tidak berbiji. Itulah yang menjadi keunggulan buah durian khas Bangka ini.

Baik Devy maupun Jamhuri sama-sama menjelaskan bahwa pohon durian namlung sudah bisa menghasilkan buah saat berusia kurang dari lima tahun. Dengan catatan jika pemeliharaannya benar dan teratur. Jika tanaman durian ini tidak dirawat dengan baik, pohon durian baru berbuah setelah berumur 10 tahun.

Maka, agar bisa cepat berbuah, pekebun harus rajin merawatnya. Tak cuma rutin menyiram dan memupuk, melainkan juga membersihkan rumput di sekitar pohon, lantas gulma serta ranting-ranting pohon.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×