kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Likuiditas perekonomian naik pada Maret 2021


Jumat, 23 April 2021 / 13:25 WIB
Likuiditas perekonomian naik pada Maret 2021
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI) di gedung BI di Jakarta, Kamis (19/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/19/07/2018


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang. beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Maret 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada bulan Maret 2021 sebesar Rp 6.888,0 triliun atau meningkat dari posisi pada bulan Februari 2021 yang sebesar Rp 6.810,5 triliun. 

Meski begitu, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan M2 pada bulan Maret 2021 yang sebesar 6,9% yoy lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 11,3% yoy. 

“Perlambatan tersebut terjadi pada seluruh komponennya, yaitu uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham,” ujar Erwin dalam laporannya, Jumat (23/4). 

Baca Juga: Menkeu sebut potensi ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$ 124 miliar

Terperinci, M1 pada Maret 2021 tercatat tumbuh 10,8% yoy. Ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan Februari 2021 yang sebesar 18,6% yoy. 

Perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan peredaran uang kartal serta giro rupiah. Pada Maret 2021, kartal tercatat Rp 692,5 triliun atau tumbuh 11,6% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 14,8% yoy. 

Sementara giro rupiah masyarakat pada Maret 2021 tumbuh 10,4% yoy, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 21,1% yoy. 

Di sisi lain, dana float (saldo) uang elektronik yang diterbitkan bank tumbuh positif 22,7% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 20,1% yoy. Dana float pada Maret 2021 memegang pangsa 0,15% terhadap M1. 

Sementara itu, uang kuasi yang memiliki pangsa 73,2% terhadap M2 dengan nilai sebesar Rp 5.042,5 triliun tercatat mengalami pertumbuhan dari 9,2% yoy pada Februari 2021 menjadi 5,9% yoy pada Maret 2021. 

Baca Juga: Sri Mulyani ikut arahan Amerika Serikat terkait tarif pajak minimum global

Perlambatan terjadi pada seluruh instrumen uang kuasi baik tabungan, simpanan berjangka baik dalam rupiah maupun valas, serta giro valas. 

Pun surat berharga selain saham masih dalam tren penurunan, yaitu dari minus 24,8% yoy pada Februari 2021 menjadi turun semakin dalam minus 35,44% yoy seiring penurunan kepemilikan korporasi finansial non bank atas surat berharga rupiah yang diterbitkan oleh bank. 

Selanjutnya: Penerimaan negara tumbuh 0,6%, Sri Mulyani sebut tanda pergerakan ekonomi membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×