kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP ekspor ikan perdana dari kawasan pulau terluar


Kamis, 12 Mei 2016 / 14:48 WIB
KKP ekspor ikan perdana dari kawasan pulau terluar


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menaruh perhatian serius dalam pengembangan pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan. 

Dalam pengelolaan pulau-pulau kecil dan terluar ini, KKP telah menyediakan anggaran sebesar Rp 305 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). 

Karena itu saat ini, KKP mengklaim telah melakukan ekspor ikan perdana dari salah satu kawasan pulau terluar Indonesia yakni Tahuna.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Nilanto Prabowo dalam siaran pers, Kamis (12/5). 

Ia bilang, sesuai dengan program KKP yaitu Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (PSKPT), di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan. Maka KKP telah memulainya dengan melakukan ekspor ikan perdana dari Tahuna. 

“Kami sudah melakukan ekspor perdana, ini bukti nyata bahwa program ini sudah mulai running,” kata Nilanto, tanpa menyebutkan volume dan nilai ekspor perdana tersebut.

Adapun pulau-pulau terluar yang masuk dalam program ini terdapat 15 lokasi yang dipilih KKP yakni Pulau Simeulue, Natuna, Saumlaki, Sangihe, Merauke, Mentawai, Nunukan, Rote Ndao, Maluku Barat Daya, Tual, Timika, Biak, Sarmi, Morotai dan Talaud. 

“Sangihe awal dimulainya program PSKPT ini. Dengan ini, pulau-pulau lain juga diharapkan tahun ini semua jalan," sambungnya.

Sebenarnya, lanjut Nilanto lagi, program dari PSKPT sendiri merupakan upaya pemerintah dalam memperlancar jalur logistik nasional, terutama di pulau-pulau terluar dan kawasan perbatasan. 

Padahal, potensi dipulau kecil dan daerah perbatasan punya potensi yang besar. Itulah sebabnya, KKP membangun jalur logistiknya sehingga produksi mereka bisa keluar.

Program ini sendiri, menurut Nilanto bertujuan meningkatkan ketersediaan sumber protein dan ketahanan pangan nasional, kesejahteraan masyarakat dan pemasukan devisa bagi negara, diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi di wilayah pinggiran dengan lokomotif penggerak utama adalah sektor perikanan. 

Program PSKPT ini sejalan dengan semangat Nawa Cita, yakni membangun mulai dari batas terluar untuk memperkuat daerah, wilayah terpencil, dan pedesaan di dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×