kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala BKPM Bahlil akan kawinkan usaha besar dengan UMKM, bagaimana caranya?


Minggu, 17 Januari 2021 / 19:33 WIB
Kepala BKPM Bahlil akan kawinkan usaha besar dengan UMKM, bagaimana caranya?
ILUSTRASI. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar naik kelas, caranya dengan mengawinkan dengan usaha besar.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, salah satu fungsi BKPM dalam mendukung UMKM, yaitu dengan cara mendorong investasi besar untuk bermitra dengan pengusaha nasional, khususnya UMKM di daerah proyek investasi, serta guna mendorong peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Untuk mewujudkan target tersebut, BKPM memfasilitasi kerja sama antara usaha besar dengan UMKM. Program ini diselenggarakan untuk menegaskan kembali pentingnya kemitraan antara investasi yang dilakukan oleh pengusaha besar nasional maupun asing, dengan pengusaha nasional yang ada di daerah atau UMKM lokal di wilayah proyek investasi.

“Minggu depan akan ada penandatanganan komitmen kerja sama antara penanaman modal asing (PMA) atau PMDN dengan UMKM-UMKM mitranya. Acara ini akan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dari Istana Negara. Karena memang sejak awal ini adalah arahan Bapak Presiden kepada kami,” kata Bahlil dalam keterangan resminya, Minggu  (17/1).

Acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama Usaha Besar dengan UMKM akan dilakukan pada Senin, 18 Januari 2021. Program kemitraan ini mengkolaborasikan 56 usaha besar, yang terdiri dari 29 PMA dan 27 PMDN, dengan 196 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Agar investasi bisa mendorong pemulihan ekonomi, begini saran Kadin

Kepala BKPM  menyampaikan bahwa sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, agar setiap investasi yang masuk wajib dikawinkan dengan pengusaha nasional atau UMKM lokal.

Masuknya investasi ke Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Bahlil menuturkan bahwa kemitraan akan memberikan multiplier effects kepada masyarakat lokal dengan hadirnya investasi di daerahnya. Bagi UMKM itu sendiri, manfaat yang dirasakan akan memacu kualitas produk serta membuka peluang UMKM untuk naik kelas.

“Jadi kolaborasi investor itu dilakukan oleh pengusaha lokal atau UMKM di daerah. Bukan yang ada di Jakarta. Tentunya, BKPM akan memfasilitasi dan menjamin UMKM yang dilibatkan memiliki kualifikasi yang baik, serta memenuhi syarat dan kriteria. Tidak sembarang UMKM,” jelas Bahlil.

Selain dihadiri oleh para perwakilan dari usaha besar dan UMKM, kegiatan ini juga akan diikuti daring oleh Gubernur dan Bupati/Walikota, serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×