Kempar lagi fokus mencari investor di empat destinasi super prioritas

Rabu, 31 Oktober 2018 | 21:31 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Kempar lagi fokus mencari investor di empat destinasi super prioritas

ILUSTRASI. Pariwisata KEK Mandalika


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Demi mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta pada 2019, pemerintah terus gencar mencari investor untuk mempercepat pembangunan 10 Bali Baru.

Hiramsyah S. Thaib, Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas (DPP) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan bahwa secara investasi Kementerian Pariwisata selalu mendorong pertumbuhan  melalui deregulasi untuk menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang menarik. "Terbukti berdasarkan Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) pariwisata Indonesia naik terus dari peringkat 81, saat ini jadi 42," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/10).

Dari sisi pemerintah, Hiramsyah menuturkan pariwisata Indonesia terus mendapatkan dukungan langsung melalui ABPN dan non APBN melalui pembiayaan investasi Non APBN (PINA). Juga pemerintah menggunakan mekanisme yang ada termasuk instrumen dan regulasi dengan memasukan sektor paiwisata sebagai bagian dari sektor ekspor seingga bisa mendapatkan dukungan pembiayaan dengan bunga yang jauh lebih kompetitif.

Adapun total dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan 10 DPP sebesar Rp 500 triliun yang ditargetkan dapat selesai pada 2024. Dari 10 DPP yang telah ditetapkan pemerintah, ia menyebutkan ada empat destinasi yang merupakan super prioritas. Keempatnya yaitu, Danau Toba, The Mandalika, Borobudur, dan Labuan Bajo.

Menurutnya, untuk keempat destinasi super prioritas tersebut membutuhkan sekitar Rp 250 triliun. "Diperkirakan kurang lebih butuh setengahnya, karena itu yang cukup masif," tuturnya.

Walaupun dana yang dibutuhkan terbilang besar, ia bilang optimis dapat tercapai. Hal tersebut lantaran dari beberapa lembaga rating dunia, Indonesia sudah masuk invesment grade. Karenanya, tidak ada alasan Indonesia tidak masuk dalam investasi dunia.

"Lihat yang sekarang, US$ 2,1 miliar investasi untuk Mandalika dan Rp 6,1 tiliun investasi untuk Danau Toba telah didapatkan. Jadi paling tidak, kami berharap dalam 1 atau 2 tahun mendatang bisa mendapatkan dengan nilai yang serupa atau bahkan bisa dobel," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru