kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,81   9,46   1.02%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR menyebut 148 PDAM memiliki kinerja kurang sehat dan sakit


Kamis, 28 Januari 2021 / 22:02 WIB
Kementerian PUPR menyebut 148 PDAM memiliki kinerja kurang sehat dan sakit
Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Yudha Mediawan.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan terdapat 148 perusahaan daerah air minum (PDAM) memiliki kinerja kurang sehat dan sakit. Hal ini didapat setelah dilakukan penilaian kinerja pada tahun 2020.

Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Yudha Mediawan mengatakan, pihaknya berkomitmen agar PDAM dengan kinerja kurang sehat dan sakit terbantu. Upaya yang dilakukan tahun ini diantaranya dengan memberikan bantuan perluasan sambungan rumah supaya dapat meningkatkan pendapatan PDAM tersebut.

Kemudian dari sisi tarif, pihaknya menyarankan agar ada selisih antara biaya produksi dan biaya penjualan agar PDAM tersebut dapat berkelanjutan dan tidak merugi. Kementerian PUPR juga mengingatkan agar PDAM mengantisipasi terjadinya kebocoran. Baik yang disebabkan faktor teknis dan non teknis.

PUPR juga melakukan pelatihan dan bimbingan teknis terkait tata kelola manajemen yang baik. "Kemudian juga yang idle capacity-nya kita dorong untuk dimaksimalkan," kata Yudha, Kamis (28/1).

Baca Juga: Segarnya Bisnis Air Bersih, Sejumlah Emiten Turun Tangan Menyeruput Berkah

Yudha menilai, pengembangan PDAM memiliki prospek yang baik. PDAM ke depan berpotensi menjadi perusahaan daerah yang bonafit jika dikelola dengan baik. Dia juga mengimbau agar pengelolaan PDAM tidak dikaitkan dengan adanya politisasi atau sangkut paut politik yang bisa berdampak kurang baik terhadap PDAM tersebut.

Dia menambahkan, alokasi anggaran untuk membantu PDAM kurang sehat dan sakit tahun ini hampir Rp 4 triliun. "Itu ada kriterianya, jadi total untuk PD air minum (kurang sehat dan sakit) Rp 3,8 triliun. Itu untuk air minum, tapi lokusnya kan tersebar tergantung fiskal, jadi DAK DAU itu kan tergantung fiskal. Kalau fiskalnya rendah, dia dapat besar dan juga dari kapasitas yang ada di situ," kata Yudha.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Rudie Kusmayadi mengatakan, Perpamsi terus mengupayakan adanya pola kemitraan untuk membantu PDAM yang berkinerja kurang sehat dan sakit. Yakni dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang diberikan PDAM besar kepada PDAM yang kecil atau PDAM yang berkinerja kurang sehat dan sakit.

Baca Juga: Pusat guyurkan pinjaman Rp 16,5 triliun ke daerah

"Kami telah melalukan sejak tahun 2011, (ada) 70 kemitraan besar dengan (PDAM) yang dibantu. Sekitar 85% berhasil dari yang tidak sehat menjadi sehat karena langsung memberikan praktik kepada teman-teman yang kurang memahami," ujar Rudie.

Sebagai informasi, berdasarkan baseline data tahun 2020 yaitu dari 387 BUMD Air Minum (PDAM) yang dinilai, terdapat 239 (62%) BUMD Air Minum yang berkinerja sehat dan ada 148 (38%) BUMD Air Minum yang masih memiliki kinerja kurang sehat dan sakit.

Baca Juga: Presiden Jokowi akhirnya penuhi janji bubarkan 18 lembaga, ini nama-namanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×