kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementan anggarkan pupuk bersubsidi untuk 17 juta petani


Selasa, 15 Juni 2021 / 10:06 WIB
Kementan anggarkan pupuk bersubsidi untuk 17 juta petani
ILUSTRASI. Pekerja menggunakan alat berat untuk memindahkan tumpukan pupuk di pabrik pengantongan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (28/5/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemenetrian Pertanian (Kementan) menganggarkan pupuk bersubsidi untuk 2021. Anggaran ini diatur dalam Peraturan Meteri Pertanian No 49 Tahun 2020, tentang Alokasi Het Pupuk Bersubsidi TA 2021.

Dalam Bab III Pasal 3ayat 1 dijelaskan pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), menunjukkan KTP dan mengisi form penebusan.

Kelompok tani yang dimaksud adalah petani yang melakukan usaha tan sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan memiliki lahan paling luas 2 hektare per musim tanam, petani yang melakukan usaha tani tanam pangan pada program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB), dan pembudidayaan ikan paling luas 1 hektare per musim tanam.

Baca Juga: Harga kedelai diprediksi akan melandai, ini penyebabnya

Kebutuhan pupuk di 2021  dalam validasi RDKK melalui system e-RKK tercatat ada 24,30 juta ton pupuk dengan jumlah petani 17,050 juta secara keseluruhan dari 34 provinsi, 489 kabupaten, dan  6.229 kecamatan.

Kementan Menganggarkan subsidi pupuk sebesar Rp 25,27 triliun untuk 9 juta ton pupuk dari sekitar 37 % dari kebutuhan yang di usulkan. “Penyaluran pupuk bersubsidi ini akan dilakukan mulai dari pusat untuk memberikan alokasi, pusat menyampaikan ke provinsi, kemudian dibagikan ke kabupaten dan kecamatan dan seterusnya,” ujar Ali Jamil Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (14/6).

Dalam prosesnya Kementan akan melakukan digitalisasi penyusunan rencana kebutuhan pupuk e-RDKK. Penyusunan ini dilakukan dengan proses validasi penyaluran yang akan dilakukan  melalui e-Verval dan ujicoba aplikasi biometric untuk proses penebusan pupuk subsidi di kios seta monitoring data stok dan penebusan secara real time.

“Jadi dari aplikasi ini kita bisa melihat 17 juta petani yang sudah terdata di RPKK yang akan menerima pupuk, juga akan mempermudah operasional di lapangan,” jelas Ali. 

Selanjutnya: Pemerintah didesak melibatkan petani dalam memasok bahan baku industri biodiesel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×