kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag susun SOP penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional


Jumat, 17 September 2021 / 16:08 WIB
Kemendag susun SOP penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk implementasi aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional/pasar rakyat.

Mendag mengatakan, uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional dilakukan pada 16 pasar di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dari uji coba tersebut didapat hasil bahwa pasar tradisional belum siap menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Mendag mengatakan, hal itu salah satunya karena belum semua pedagang pasar telah mendapat vaksinasi Covid-19. Sebab itu, pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan capaian vaksinasi di pasar tradisional.

“Ini memang kita sedang menggiatkan supaya kenyamanan orang baik di mall atau pusat perbelanjaan di luar mall dan pasar rakyat mendapatkan suatu kenyamanan yaitu bisa berdampingan dengan Covid-19," ujar Muhammad Lutfi dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/9).

Baca Juga: Kemenkeu menyebut SR015 pecahkan rekor penjualan SBN ritel online

"Ini yang sedang kita kerjakan dan mudah–mudahan dalam 3–4 minggu ke depan kita punya progres yang baik. Artinya semua punya kenyamanan dari Covid-19 tersebut,” lanjut dia.

Mendag menyebut, terjadi penurunan jumlah orang datang ke pasar rakyat hampir 30% selama pandemi Covid-19. Senada, omzet pasar rakyat juga setara turun 30%. “Saya juga harus bagaimanapun memberikan kenyamanan kepada pasar rakyat,” ucap Mendag.

Lebih lanjut Mendag mengatakan, pihaknya akan mendorong pedagang pasar tradisional/rakyat untuk memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan pendapatannya. Hasil studi Kemendag menyatakan, pedagang yang memanfaatkan digitalisasi selama pandemi, omzet nya naik hingga 40%.

Sebab itu, Kemendag akan terus berupaya agar semakin banyak pedagang pasar memanfaatkan digitalisasi. Digitalisasi ini juga yang mendekatkan gap antara kaya dan miskin.

Baca Juga: Penggugat polusi udara Jakarta minta Jokowi tak ajukan banding

“Saya di kementerian perdagangan berkomitmen tahun depan saya ingin pedagang – pedagang pasar itu on boarding untuk digitalisasi supaya mereka mempunyai opsi lain untuk memasarkan dagangan mereka," kata dia.

"InsyaAllah tahun depan saya ingin setidaknya setiap tahun Kemendag on boarding buat pelaku pasar rakyat 1 juta pedagang on boarding digitalisasi,” tutur Mendag.

Selanjutnya: KPPIP mendorong penyusunan kebijakan pengadaan tanah PSN segera dirampungkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×