kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan ganjil-genap diberlakukan, emiten tol masih prospektif


Minggu, 11 Maret 2018 / 17:37 WIB
Kebijakan ganjil-genap diberlakukan, emiten tol masih prospektif
ILUSTRASI. Pembangunan jalan tol Serpong-Cinere


Reporter: Riska Rahman | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal pekan ini, pemerintah mulai memberlakukan sistem ganjil-genap untuk ruas tol Jakarta-Cikampek. Aturan ini memang bisa memberikan dampak ke pendapatan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Namun emiten pelat merah sekaligus emiten operator tol lainnya diprediksi masih akan prospektif tahun ini.

Mulai Senin (12/3) ini, peraturan ganjil-genap mulai diberlakukan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Peraturan ini dibuat demi mengurai kemacetan panjang yang terjadi di ruas tol ini lantaran pembangunan LRT Jabodetabek dan tol Jakarta-Cikampek elevated yang menghambat lalu lintas. Mengutip pemberitaan KONTAN sebelumnya, Direktur Utama JSMR Dessy Arryani mengatakan penerapan ganjil genap ini akan mengurangi 25% volume kendaraan atau sekitar 2.000 kendaraan.

Meski begitu, Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai kebijakan ini tak akan memberikan dampak signifikan kepada ke kinerja pendapatan JSMR. Selain itu, jalur tol ini hanya berkontribusi atas 16,77% dari total pendapatan JSMR di tahun 2017 lalu. "Pendapatan dari jalur tol lain milik JSMR masih cukup untuk menutup potensi penurunan pendapatan mereka," ujarnya kepada KONTAN, Sabtu (10/3).

Di sisi lain, William melihat bisnis tol masih cukup prospektif terutama di tahun 2018 ini. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang mulai mengebut berbagai proyek pembangunan tol yang tak hanya menguntungkan bagi JSMR, tetapi juga bagi emiten operator tol lainnya seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dan PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

"Ditambah lagi, penjualan mobil di bulan Januari lalu juga tumbuh cukup tinggi, sehingga kemungkinan pengguna tol akan semakin bertambah ke depannya," papar William.

Dalam riset yang dirilis 9 Maret 2018 lalu, Analis Industri Bloomberg Intelligence Charles Shum menilai jalan tol akan mendorong perkembangan infrastruktur di Indonesia. JSMR selaku perusahaan BUMN juga diprediksi bakal jadi emiten yang diuntungkan karena memiliki akses ke pendanaan, baik dari subsidi maupun penanaman modal negara, serta memiliki kemampuan untuk memenuhi syarat modal yang besar untuk membiayai proyek tersebut.

Meski PER JSMR sudah cukup tinggi, berbagai sentimen positif yang bakal membanjiri emiten jalan tol tahun ini membuat dia merekomendasikan buy untuk saham JSMR dengan target harga Rp 5.750 - Rp 5.800.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×