kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Kadin soal dampak kepemimpinan Joe Biden terhadap perekonomian Indonesia


Selasa, 19 Januari 2021 / 21:07 WIB
Kata Kadin soal dampak kepemimpinan Joe Biden terhadap perekonomian Indonesia
ILUSTRASI. Presiden terpilih AS Joe Biden tiba untuk memperkenalkan anggota?utama tim sains Gedung Putih di markas transisinya di Wilmington, Delaware, AS, Sabtu (16/1/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku usaha Indonesia menilai, era kepemimpinan Joe Biden ini adalah era yang menjanjikan untuk pertumbuhan dan peningkatan eskalasi ekonomi Indonesia.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, ada beberapa hal yang mendukung pernyataan ini.

“Pertama, adanya peningkatan kepastian berusaha dengan AS. Jadi, tidak ada lagi ketidakpastian yang mengejutkan (no more ugly surprises),” tutur Shinta dalam web seminar, Selasa (19/1).

Kedua, Shinta juga melihat kalau akan ada potensi peningkatan permintaan pasar AS dan pasar global seiring dengan adanya program stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah AS dan normalisasi ekonomi  di sana.

Baca Juga: Kebijakan green energy Biden akan menguntungkan emiten penambang logam

Ketiga, Indonesia berpeluang untuk menarik investasi dari negeri Paman Sam, terutama dari sektor manufaktur. Hal ini seiring dengan kemungkinan akan berlanjutnya perang dagang dan China decoupling.

Akan tetapi, Shinta juga masih melihat akan adanya risiko dan hambatan yang membayang. Seperti potensi peningkatan tuduhan anti-dumping, anti-subsidi, dan kebijakan lainnya oleh AS.

Apalagi, seperti yang kita ketahui, Indonesia pernah mengalami tuduhan anti-dumping, khususnya untuk bio fuel pada zaman pemerintaahn Presiden Barack Obama. Hal ini membuat Indonesia tidak bisa lagi mengekspor biofuel ke AS. Tuduhan ini dimenangkan oleh AS di level domestik maupun level WTO.

Baca Juga: Jelang pelantikan Biden, Kemendag: Indonesia tetap bangun kerja sama dengan AS

Sementara tuduhan anti-subsidi yang sebenarnya dimenangkan oeh Indonesia. Namun, AS pada tahun 2019 mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara maju. Ini berpotensi Indoensia akan susah dalam memenangkan tuduhan anti-subsidi tersebut.

“Karena margin perhitungan subsidi yang dipersempit. Jadi, Indonesia memang harus memastikan kebijakan nasional, khususnya kebijakan terkait produk ekspor unggulan untuk menghindari peningkatan tuduhan dari AS,” tegasnya.




TERBARU

[X]
×