kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus corona di Indonesia makin menjadi, begini saran beberapa pengusaha


Kamis, 28 Januari 2021 / 21:23 WIB
Kasus corona di Indonesia makin menjadi, begini saran beberapa pengusaha
ILUSTRASI. Sejumlah pengusaha menilai penerapan PPKM secara ketat tidak akan maksimal.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan kasus baru corona di Indonesia semakin tinggi. Bahkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 1 juta.

CEO PT Dafam Hotel Management (DHM) Andhy Irawan menilai penanganan covid-19 saat ini sudah baik. Tetapi, memang menurutnya perlu dimaksimalkan di tingkat daerahnya, melalui semua pemuka masyarakat, seperti di kalangan RT/RW. "Dan yang pasti harus berlandaskan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah," kata Andhy kepada kontan.co.id, Kamis (28/1).

Menurutnya, pemerintah perlu bertindak tegas terhadap masyarakat yang melanggar protokol kesehatan Covid-19 agar tetap dengan protokol kesehatan yang ketat tanpa pandang bulu. Juga tetap melakukan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga: Kasus Covid-19 tembus 1 juta, sejumlah pengusaha menilai lockdown bukan solusi tepat

Ia melihat, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang ketat atau secara total dirasa tidak akan maksimal karena masyarakat sudah setahun beradaptasi dengan pandemi Covid-19 ini.

"Dan melakukan strategi yang mengulang akan mengakibatkan perekonomian kita menjadi lebih menurun dan masyarakat akan berdampak. jadi fokus saja dengan protokol kesehatan yang ketat dengan sanksi yang ketat," ujar Andhy.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Eddy Sutanto juga melihat tindakan Menteri Kesehatan sudah betul dalam melakukan test, tracing kepada masyarakat, dan itu sangat benar untuk memutus mata rantai covid-19.

"Saya rasa kalau rencana Menkes jalan bisa menurunkan banyak kasus covid-19. Jadi tidak perlu lockdown atau PPKM secara ketat," kata Eddy.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Kentjana, Jeffri Sandra Tanudjaja prihatin dengan meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia.

"Tapi kami yakin dengan sudah dilakukannya PPKM selama dua minggu yang lalu dan diperpanjang lagi dua minggu, dan juga dengan sudah dimulainya vaksinasi pemerintah pasti bisa mengatasi hal ini. Mudah-mudahan setelah dua minggu ini jumlah kasus baru akan menurun dan tidak perlu PPKM lagi," kata Jeffri.

Selanjutnya: Bankir senior ajak masyarakat lebih disiplin terapkan protokol kesehatan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×