Jawa Timur lampaui Jakarta jadi provinsi kasus corona terbanyak di Indonesia

Kamis, 25 Juni 2020 | 01:05 WIB   Reporter: Markus Sumartomdjon
Jawa Timur lampaui Jakarta jadi provinsi  kasus corona terbanyak di Indonesia

ILUSTRASI. Peta persebaran kasus Covid-19 di Jatim tanggal 24 Juni 2020


VIRUS CORONA - JAKARTA.  Jawa Timur akhirnya sudah melampaui DKI Jakarta sebagai provinsi dengan jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19 yang terbanyak di Indonesia. Kepastian ini terjadi setelah pada Rabu tanggal 24 Juni 2020, Gugus Tunas Nasional menginformasikan bahwa  ada tambahan 183 kasus positf corona di daerah tersebut sehingga total kasus positif di Jawa Timur tembus 10.298 kasus.

Di hari yang sama, DKI Jakarta juga mengalami tambahan kasus positif Covid-19. Tapi jumlahnya tidak sebanyak Jawa Timur yakni 154 kasus. Dengan tambahan jumlah kasus positif tersebut, total kasus positif corona di ibukota menjadi 10.277 kasus hingga Rabu (24/6). 

Baca Juga: Gawat, jumlah kasus Covid-19 di Jatim sudah 10.092 kasus, mendekati DKI Jakarta

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani memaparkan, dari jumlah tersebut, 5.322 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 628 orang meninggal dunia. "Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.349 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.978 orang melakukan self isolation di rumah," paparnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/6).

Baca Juga: Kunci Jawa Timur raih dua penghargaan dari pemerintah pusat dalam tangani corona

Melihat tersebut, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,  Doni Monardo memberikan arahan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jawa Timur agar lebih fokus membuat kajian dan memetakan seluruh permasalahan yang kemudian menjadi pemicu tingginya angka kasus Cocvid-19 di wilayah Jawa Timur (Jatim). Selain itu, angka kematian di Jawa Timur tertinggi dibanding wilayah lain di Indonesia.

“Perlu dilakukan kajian. Penyebab utamanya apa,” kata Doni memberikan sambutan dalam kunjungan kerja di Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/6).

Menurutnya, kajian dan pemetaan tersebut akan menjadi dasar awal untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan dan kebijakan penanganan sesuai kondisi dan kebutuhan tiap-tiap wilayah.

Selain berdasarkan penambahan angka kasus baru dan kematian akibat Covid-19, hal yang mendasari Doni untuk kemudian menyampaikan arahan tersebut adalah ketika mendapat paparan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengenai munculnya klaster baru di Jawa Timur, yakni ‘klaster jenazah’.

Oleh sebab itu, Doni meminta agar Pemprov Jawa Timur segera mengambil langkah serius untuk memutus penyebaran corona melalui beberapa pendekatan masyarakat, salah satunya melalui pendekatan yang dimulai dari peran para anggota keluarga. Doni meminta agar peningkatan kapasitas dan pemahaman masyarakat dalam penanganan jenazah Covid-19 harus ditingkatkan. Sehingga diharapkan tidak ada lagi upaya pengambilan jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19 secara paksa oleh pihak keluarga.

Adapun terkait capaian pemeriksaan hingga 2.000 spesimen per hari, menurutnya, hal itul juga kemudian menjadi salah satu faktor tingginya peningkatan angka kasus corona di wilayah  Jawa Timur, dengan variasi rata-rata hingga 300 per hari.

“Perlu diapresiasi karena telah melampaui 2.000 spesimen perhari, oleh karena itu wajar kalau setiap harinya bisa mendapatkan variasi hingga rata-rata 200-300 per hari,” kata Doni.

Kemudian, Doni juga mengharapkan agar Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Kogabwilhan II) agar meningkatkan kepedulian masyarakat untuk selalu patuh tanpa perlu menunggu arahan. Sebab, kesadaran masyarakat tersebut yang kemudian dapat mengurangi risiko penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. 

Sebagai informasi, hingga hari ini kasus penambahan Covid-19 di Jawa Timur ada sebanyak 183 orang, sehingga totalnya menjadi 10.298. Kemudian untuk pasien sembuh bertambah 80 dan totalnya adalah 2.995 orang. Sedangkan kasus meninggal dilaporkan menjadi 750 setelah ada penambahan sebanyak 9 orang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru