Janji Sandiaga: Setiap tahun, satu BUMD akan IPO

Rabu, 27 Desember 2017 | 16:36 WIB   Reporter: Anggar Septiadi
Janji Sandiaga: Setiap tahun, satu BUMD akan IPO


DKI JAKARTA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk go public.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan telah melakukan pemetaan atas BUMD yang berpotensi untuk melakukan initial publc offering (IPO).

"Kemarin kita sudah menggelar BUMD Gathering. Dan saya katakan bahwa BUMD harus bisa memastikan permodalannya. Sementara soal penugasan akan kita sediakan," kata Sandiaga kepada KONTAN, Rabu (27/12) seusai Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta.

Targetnya, tahun depan inisiasi go public ini bisa dilaksanakan. Meski demikian, Sandiaga belum mau menyebutkan BUMD mana yang bisa segera melantai di bursa

"Saya sampaikan ada beberapa BUMD yang berpotensi, namun kita belum boleh membocorkan karena ini informasi sensitif soal pasar modal," lanjut Sandi.

Meski tak mau membocorkan, Sandiaga berjanji dalam lima tahun ke depan kepemimpinannya bersama Anies Baswedan, ada lima BUMD yang bisa IPO.

"Saya janji dalam lima tahun ke depan setidaknya ada satu BUMD yang IPO," lanjut Sandiaga.

Sejak 2011, performa BUMD DKI Jakarta memang mengalami tren meningkat. Dari sisi pendapatan, pada 2011, BUMD DKI memiliki pendapatan usaha senilai Rp 12,61 triliun dengan laba bersih senilai Rp 1,93 triliun. Angka ini melonjak tajam pada 2016 dengan pendapatan Rp 24,06 triliun dan laba senilai Rp 3,62 triliun.

Meskipun laba terus meningkat, namun setoran dividen kepada Pemprov DKI justru bergelombang. Pada 2011 Pemprov DKI mendapat dividen senilai Rp 275 miliar, meningkat besar pada 2015 senilai Rp 526 miliar. Namun terjun tajam pada 2016 dengan setoran dividen senilai Rp 325 miliar.

Sementara dari segi Penyertaan Modal Daerah pun trennya mengalami peningkatan, di mana pada 2011 Pemprov DKI memberi modal bagi BUMD senilai Rp 136 miliar, meningkat pesat pada 2013 menjadi Rp 2,9 triliun, dan makin meningkat pada 2017 senilai Rp 9,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru