kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab Bulog sulit serap gabah petani menurut Dirut Food Station


Minggu, 02 Desember 2018 / 14:19 WIB
Ini penyebab Bulog sulit serap gabah petani menurut Dirut Food Station
ILUSTRASI. Beras untuk warga prasejahtera di Gudang Bulog


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesulitan Bulog dalam menyerap gabah dan beras petani menjadi dinilai akibat rendahnya harga serapan bulog. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Food Station, Arief Prasetyo kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11).

"Nah kalau Bulog mengambil hrgannya baik pasti dia dapat barang. Chalange nya saat ini diberikan harga patokan penyerapan Rp 7.300 yang itu jelas ga mungkin," kata Arief. Namun, pemerintah sempat memberikan kebijakan fleksibilitas serapan yakni 10% yakni dengan harga Rp 8.030 per kilogram (kg), padahal harga Rp 8.100 per kg untuk beras medium sudah tidak ada lagi.

Menurut Arief, Bulog seharusnya mampu menyerap gabah dan beras dari petani lokal dengan harga yang sesuai. Apalagi disaat panen raya dimana harga beras dan gabah turun, disitulah peran Bulog menyerap gabah dan beras berpeluang lebih besar. "Kita harus dorong Bulog untuk punya stok lebih. Karena bulog harusnya menyerap gabah dan beras petani apalagi disaat panen raya nanti dimana harga itu sangat rendah," jelasnya.

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 3.700 per kg, GKP di tingkat penggilingan Rp 3.750 per kg, dan gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 4.600 per kg, GKG di gudang Bulog Rp 4.650 per kg dan HPP beras di gudang Bulog Rp 7.300 per kg.

Arief menilai bahwa jika Bulog kedepannya mampu untuk menyerap gabah dan beras petani diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) maka serapan beras Bulog akan lebih besar. Dilain pihak ia menyarankan agar Bulog juga mampu merfresh stok gudang agar beras yg dikeluarkan tetap memiliki mutu baik.

"Bulog juga harus merefresh stoknya yang artinya juga harus bisa jualan. Jadi kalau menyerap saja dan tidak dijual atau dikeluarkan akan mempengaruhi fresh nya stok Bulog," ungkapnya. Ia lalu menjelaskan bahwa dengan peningkatan serapan beras Bulog, Arief tak khawatir akan mempengaruhi jumlah serapan beras Food Station. Hal ini karena serapan Bulog sangat kecil dibanding industi perberasan yang ada.

"Bulog hanya sebagian kecil daripada industri perberasan di Indonesia. Jadi tidak akan mempengaruhi, Bulog kepentingannya adalah agar mendapatkan barang dengan harga yang baik. Karena selama ini Bulog enggak bisa menyerap beras dengan harga segitu," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×