kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini faktor pendorong nilai ekspor Indonesia naik di Desember 2020


Minggu, 17 Januari 2021 / 09:40 WIB
Ini faktor pendorong nilai ekspor Indonesia naik di Desember 2020


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai ekspor Indonesia mengalami peningkatan pada bulan Desember 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada bulan tersebut adalah sebesar US$ 16,54 miliar. 

Kepala BPS Suhariyanto bilang, nilai ekspor bulan lalu merupakan yang tertinggi di sepanjang tahun 2020. Bahkan, kalau menilik ke belakang, nilai ekspor tersebut merupakan yang paling tinggi sejak Desember 2013, yang pada waktu itu mencatat ekspor sebesar US$ 16,97 miliar. 

"Tentu ini menggembirakan karena biasanya ekspor pada bulan Desember agak menurun karena banyak hari libur. Tetapi pola pada bulan Desember 2020 ini berbalik dan ini tentunya sangat menggembirakan," ujar Suhariyanto, Jumat (15/1). 

Baca Juga: Batas waktu perpanjangan insentif pajak sektor farmasi

Nilai ekspor pada bulan Desember 2020 tersebut berarti meningkat 8,39% dari bulan November 2020. Peningkatan secara bulanan ini didorong oleh adanya peningkatan ekspor minyak dan gas (migas) sebesar 33,66% mom. 

Peningkatan ekspor migas ini didorong oleh peningkatan ekspor nilai minyak mentah yang naik dari sisi volume dan sisi harga. Demikian juga didorong oleh peningkatan ekspor gas. Sementara ekspor non migas tercatat meningkat 7,06% mom.

Sementara bila dibandingkan dengan bulan Desember 2019, nilai ekspor juga tercatat meningkat sebesar 14,63% yoy. Peningkatan ekspor ini didorong oleh peningkatan ekspor non migas yang naik sebesar 16,73% yoy. Sayangnya, ekspor migas kita masih mengalami penurunan sebesar 10,10% yoy. 

Baca Juga: Sri Mulyani meminta peningkatan pengelolaan kas negara dan cegah pemborosan

Ke depan, Suhariyanto berharap kalau nilai ekspor ini akan semakin menggembirakan. Hal ini seiring dengan harapan adanya peningkatan permintaan komoditas dari negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia. 

"Selain itu, diharapkan juga adanya peningkatan harga komoditas. Dibarengi dengan penanganan kesehatan di negara-negara lain termasuk Indonesia yang mempercepat pemulihan, sehingga prospek ekspor lebih menggembirakan," tandasnya. 

Selanjutnya: Sri Mulyani bantu bongkar 16 kasus pencucian uang di bidang perpajakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×