kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Kementerian BUMN kejar tayang soal holding


Kamis, 24 Mei 2018 / 09:29 WIB
Ini alasan Kementerian BUMN kejar tayang soal holding
ILUSTRASI. Integrasi Perbankan BUMN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN optimistis pembentukan beberapa holding bisa terlaksana pada tahun ini. Oleh karena itu kementerian sudah menyiapkan beberapa strategi dan sedikit "kejar tayang".

Kementerian tercatat baru selesai membentuk holding tambang dan migas. Dalam tahap selanjutnya, Kementerian BUMN akan meneruskan dengan memulai pendirian holding keuangan perbankan.

Rini Soemarno, Menteri BUMN memberikan alasan kenapa pemerintah getol mensukseskan agenda holding BUMN. Penjelasan Rini ini disampaikan dalam acara sharing dan diskusi terbuka dalam rangka kebangkitan nasional.

"Dengan holding, balance sheet perusahaan akan semakin kuat," kata Rini, Rabu (23/5). Sebelum holding terbentuk, praktis balance sheet hanya ditentukan satu perusahaan. Dengan holding maka diharapkan bisa semakin berkembang karena sudah bersatu.

Selain itu, terkait dengan holding tambang yang baru saja terbentuk, Rini mengatakan hal ini bertujuan agar Indonesia bisa meningkatkan hilirisasi. Seperti diketahui, selama ini banyak pertambangan hanya mengekspor bahan mentah.

Bahkan kemudian dari ekspor bahan mentah ini, kemudian hasil olahannya diimpor untuk dijadikan bahan baku kembali. Hal ini menurut Rini terjadi di penambangan Alumunium.

Kementerian mengakui bahwa untuk mengembangkan hilirisasi membutuhkan modal cukup besar untuk pembangunan pabrik. Dengan adanya holding tambang diharapkan pengembangan hilirisasi bisa dipercepat.

Ini karena, dengan adanya pemprosesan bahan tambang menjadi bahan baku industri yang siap pakai, maka akan ada penambahan value chain sebesar 10-20 kali lipat. Terkait manajemen SDM, nantinya holding ini bukan diisi birokrat tapi kebanyakan ada diisi profesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×