kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indika minta bebas pajak selama tujuh tahun


Senin, 16 April 2018 / 11:02 WIB
Indika minta bebas pajak selama tujuh tahun
ILUSTRASI.


Reporter: Aulia Fitri Herdiana , Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk akan meminta insentif pembebasan pajak alias tax holiday kepada Kementerian Keuangan. Pembebasan tersebut terkait pembangunan fasilitas penyimpanan atau storage yang akan dilakukan oleh anak usaha perusahaan energi terintegrasi ini, yaitu PT Kariangau Gapura Terminal Energi pada semester II-2018.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.35/2018 yang mengatur soal kemudahan fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan (tax holiday).

Direktur Keuangan PT Indika Energy Tbk Azis Armand mengatakan PT Kariangau Gapura Terminal Energi akan membangun, memiliki dan mengoperasikan storage minyak di Kalimantan Timur untuk kebutuhan PT ExxonMobil Lubricant Indonesia. Kedua perusahaan itu telah menandatangani storage facility service agreement dengan PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, pada Kamis (12/4).

Pembangunan storage umumnya banyak tersebar di daerah pelosok, sehingga membutuhkan insentif. "PMK Kementerian Keuangan baru juga. Tentu saja kami akan menjajaki kemungkinan meminta (tax holiday) tersebut," terangnya kepada KONTAN, Minggu (15/4).

PMK itu menyatakan, tax holiday didapatkan selama tujuh tahun pajak. Insentif ini untuk penanaman modal baru dengan nilai rencana penanaman modal paling sedikit Rp 1 triliun dan paling banyak kurang dari Rp 5 triliun.

Pada tahap awal, pembangunan fasilitas penyimpanan alias storage ini dimulai pada semester kedua tahun 2018. Nilainya mencapai US$ 108 juta atau setara hampir Rp 1,5 triliun.

Sementara itu, kontrak layanan fasilitas penyimpanan dengan ExxonMobil ini memiliki durasi 20 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun. "Kurang lebih total kapasitasnya 100 juta liter," urainya.

Namun sayang, Azis belum bisa membeberkan apakah pendanaan ini akan menggunakan kas perusahaan, mengingat porsi pinjaman masih dalam tahap finalisasi. Yang jelas, kata Azis, latar belakang pembangunan storage di Indonesia karena ada potensi besar dalam bisnis ini.

Dalam waktu dekat, emiten berkode saham INDY di Bursa Efek Indonesia ini hanya fokus kerjasama dengan ExxonMobil, belum kepada pihak yang lainnya. "Kami fokus ke ExxonMobil dulu, satu-satu," tandasnya.

Optimalkan Kideco

Sementara itu, Direktur Utama PT Indika Energy Tbk Arsjad Rajid menjelaskan, pihaknya akan fokus mengoptimalkan produksi Kideco Jaya Agung pada tahun ini. Perusahaan ini juga terus membangun sinergi dengan anak-anak usaha lain, seperti Petrosea dan Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS).

Arsjad menegaskan, tahun ini akan menjaga momentum positif. "Dengan meneruskan peningkatan produktivitas, pengendalian biaya, stabilisasi operasi, sekaligus menjajaki peluang bisnis dengan cermat, tutur Arsjad.

Azis mengatakan belum bisa membeberkan target pendapatan perusahaan tahun ini akibat kebijakan penjualan ke domestik yakni domestic market obligation (DMO) ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Yang jelas setahun Kideco, anak usaha Indika ini wajib memasok 6,3 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×