kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Incar turis asing, Panorama memperluas pasar baru


Sabtu, 02 Februari 2019 / 19:35 WIB
Incar turis asing, Panorama memperluas pasar baru


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (Panorama Destination) sudah menyiapkan agenda bisnis pada tahun ini. Emiten berkode saham PDES di Bursa Efek Indonesia itu akan membuka banyak pasar baru. Dus, mereka berharap bisa menarik lebih banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke destinasi unggulan di dalam negeri.

Sekretaris Perusahaan Panorama Destination, AB Sadewa, mengatakan saat ini manajemen banyak menggelar promosi dan  travel fair di negara-negara yang menjadi target pasar. Bukan hanya di Asia dan Eropa, tetapi juga negara-negara lainnya.

Pada Januari pekan kedua lalu, kami mengikuti pameran di Finlandia untuk membuka pasar di negara Nordik, Eropa. Kami juga memperkuat pasar Asia dan terus membuka pasar baru, ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (30/1).

Menurut Sadewa, dengan target pemerintah sebanyak 20 juta turis, saat ini Panorama Destination mengharapkan bisa berkontribusi mendatangkan lebih dari 150.000 pelancong asing. Dengan jumlah kursi penerbangan ke Indonesia tidak sampai 20 juta, Panorama perlu menerapkan inovasi melalui charter flight maupun bundling paket dengan negara tetangga.

Tahun 2017 dan 2018 juga ada charter flight dari Polandia ke Denpasar. Itu salah satu cara kami mengatasi kapasitas kursi yang terbatas untuk bisa mengejar target 20 juta wisman, beber dia.

Sadewa menuturkan, destinasi wisata di Jawa dan Bali masih menjadi unggulan, disusul Danau Toba, Toraja, Labuan Bajo hingga Lombok. Dengan adanya 10 destinasi wisata baru, Panorama Destination optimistis penawaran bisa terus dilakukan untuk menarik minat wisman berkunjung ke Indonesia.

Di sisi lain, kontribusi segmen milenial terus bertumbuh. Pasalnya, paket wisata yang ditawarkan juga terus menyesuaikan kebutuhan kaum milenial. Saat ini, untuk travel inbound mengalami pertumbuhan permintaan.

Permintaan dari milenial memang tumbuh tinggi, dari Eropa juga Asia seperti India dan Asia Tenggara. Kami juga melihat market baru, bukan sekadar generasi saja tetapi juga area, ungkap Sadewa.

Kini kebutuhan generasi milenial untuk berwisata berbeda dengan segmen yang lebih mature. Adapun paket wisata yang paling diminati milenial lebih kepada petualangan dan memberikan spot yang instagramable.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×