kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil investasi dana pensiun makin tambun


Kamis, 09 November 2017 / 11:02 WIB
Hasil investasi dana pensiun makin tambun


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi dari pengelola industri dana pensiun makin merekah. Hasil usaha investasi yang dikantongi tercatat naik dua digit.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai kuartal III 2017, industri dana pensiun mengantongi hasil usaha investasi sebesar Rp 13,72 triliun. Jumlah ini meningkat 19,8% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak Rp 11,45 triliun.

Hasil investasi semua segmen dana pensiun meningkat. Misal, dana pensiun pemberi kerja yang menjalankan program pensiun manfaat pasti (DPPK-PPMP) mencatat kenaikan hasil usaha investasi dari Rp 7,73 triliun menjadi Rp 8,81 triliun.

Dana pensiun pemberi kerja dengan program pensiun iuran pasti (DPPK-PPIP) juga membukukan kenaikan hasil usaha investasi dari Rp 1,08 triliun menjadi Rp 1,6 triliun. Sementara hasil investasi dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) naik dari Rp 2,62 triliun menjadi Rp 3,3 triliun.

Selain hasil usaha investasi yang meningkat, industri dana pensiun juga mencatatkan tren kenaikan return of investment (RoI) hingga sembilan bulan pertama tahun ini. RoI industri dana pensiun tercatat naik dari 5,3% jadi 5,7%.

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menilai peningkatan hasil investasi dana pensiun terdorong kinerja dari sejumlah instrumen investasi. Terutama karena tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun ini.

"Ada sejumlah dana pensiun yang melakukan trading saham saat harganya sudah dinilai tinggi untuk mendapat return," kata dia.

Imbal dari surat utang pun masih cukup menarik sehingga turut menyumbang kenaikan hasil investasi.

Tren ini diperkirakan masih berlanjut sampai ujung tahun nanti. Bambang Sri Muljadi menyebut sejumlah faktor, diantaranya tren pertumbuhan ekonomi yang cenderung bergerak positif.

Selain itu, kinerja pasar modal di kuartal terakhir biasanya akan lebih besar ketimbang kuartal sebelumnya. "Sehingga bisa mendorong kinerja secara tahunan," imbuh Bambang.

Bukan berarti tak ada tantangan bagi dana pensiun untuk meraup hasil investasi setinggi mungkin. Direktur Utama Dana Pensiun BRI Mudjiharno Sudjono mengatakan, tren penurunan bunga deposito bisa mengancam perolehan imbal investasi yang bisa didapat.

Senada, Plt Pengurus DPLK Bank Muamalat Sulistyowati menyebut penurunan bunga menjadi tantangan. DPLK Muamalat masih yakin bisa mencapai target imbal hasil sebesar 8,4% sampai akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×