kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum Energy sudah menikmati kenaikan harga jual batubara rata-rata 13,4%


Senin, 05 November 2018 / 19:11 WIB
Harum Energy sudah menikmati kenaikan harga jual batubara rata-rata 13,4%
ILUSTRASI. Paparan publik Harum Energy


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Harum Energy Tbk sudah memproduksi batubara sebesar 2,9 juta ton hingga September 2018. Emiten berkode saham HRUM ini menargetkan produksi batubara sebesar 4,5 juta ton pada 2018.

Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara mengatakan per September 2018 volume penjualan batubara turun sebesar 15,3% namun hal ini diimbangi dengan kenaikan harga jual rata-rata batubara sebesar 13,4%.

"Batubara dari Januari 2018 sampai dengan September 2018 sebagian besar dipasarkan ke Korea Selatan, Malaysia dan China," ungkap Ray pada Kontan.co.id, Senin (5/11).

Pada tahun depan HRUM merencanakan untuk meningkatkan produksi batubars menjadi sekitar 5,5 juta ton 6 juta ton pada 2019. Sementara sampai saat ini perusahaan belum berencana untuk melakukan akuisisi tambang baru.

Sebagai informasi, pada Maret silam perusahaan mengakuisisi tambang PT Bumi Karunia dan saat ini masih dalam proses pembenahan infrastruktur dan HRUM belum memasang target tertentu untuk tambang ini.

Sementara untuk belanja modal HRUM menganggarkan sebesar US$ 10 juta. "Pembelanjaan modal hingga September 2018 sekitar US$ 5,5 juta, berkenaan dengan biaya eksplorasi dan pengembangan, pemeliharaan untuk kapal tunda dan tongkang, serta pengadaan alat berat," paparnya.

Sepanjang kuartal III 2018, HRUM memperoleh pendapatan sebesar US$ 232,96 juta. Nilai ini turun tipis 2,33% dari periode yang sama tahun lalu US$ 238,52 juta. Laba bersih HRUM pada kuartal III 2018 turun 30,34% menjadi US$ 22,73 juta ketimbang periode tahun sebelumnya sebesar US$ 32,63 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×