kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas masih berpeluang naik dalam jangka pendek


Minggu, 28 April 2019 / 19:13 WIB
Harga emas masih berpeluang naik dalam jangka pendek


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum Ramadan tahun ini masih memungkinkan untuk dimanfaatkan investor dalam mencari cuan. Meskipun, diakui untuk jangka panjang tren harga emas global masih akan tertekan oleh berbagai sentimen.

Analis Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, permintaan emas selama periode Ramadan cenderung cukup tinggi. Apalagi jika sudah mendekati lebaran, di mana masyarakat banyak mengincar emas perhiasan.

"Kalau ini (kenaikannya) cukup tinggi, tentu akan positif, dan biasanya terjadi lonjakan penguatan harga antara tanggal 20 Ramadan dan mendekati lebaran," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Minggu (28/4).

Kondisi tersebut juga didukung cairnya dana tunjangan hari raya (THR) bagi karyawan. Sayangnya, tren membeli emas jelang Lebaran tersebut, diikuti aksi jual emas seminggu pascahari raya, sehingga hal ini membuat tren penguatan emas domestik hanya bersifat sementara.

Untuk itu, momentum penguatan harga emas sepanjang Ramadan hanya berlaku sementara, namun masih bisa dimanfaatkan oleh investor. Perkiraannya, harga emas Antam akan bergerak pada kisaran support Rp 680.553 per gram, sedangkan resistance di level Rp 694.080 per gram.

Ibrahim menilai, ada dua skenario yang memungkinkan harga emas Antam bisa menguat signifikan atau terjun bebas sepanjang Ramadan. Pertama terkait data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif, berpotensi mendorong indeks dollar AS menguat, sehingga harga emas jatuh.

Skenario kedua yakni, terkait krisis di Timur Tengah, yang melibatkan AS dengan Iran. AS melarang negara-negara untuk mengimpor minyak dari Iran. Kondisi geopolitik tersebut, dinilai Ibrahim mampu melambungkan harga emas ke level yang lebih tinggi atau menguat signifikan.

"Kemungkinan besar, masalah geopolitik tersebut diberlakukan Mei ini, sehingga menjadi sentimen positif untuk harga emas. Saat emas internasional menguat, kemudian rupiah melemah, ini akan menyebabkan harga emas Antam menguat signifikan," tandasnya.

Untuk itu, saran dari Ibrahim investasi emas untuk jangka pendek masih cukup positif. Sedangkan untuk jangka panjang, investor perlu memperhatikan tren harga emas terlebih dulu.

Strateginya, harga emas akan baik untuk investasi ketika harganya masih di bawah US$ 1.300 per ons troi. Sebaliknya, ketika harga emas dunia di atas US$ 1.300 per ons troi, maka dianggap sudah terlalu tinggi dan cukup berisiko untuk investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×